MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Neno Warisman di kediaman Neno di Perumahan Griya Tugu Asri, Depok pada Selasa sore, (31/7).
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, kalau pertemuan itu sebagai bentuk dukungan dan simpati atas persekusi yang terjaidi pada Neno beberapa waktu lalu di Batam.
“Kita saya kira sepakat ya dengan imbauan selama ini termasuk dari pemerintah agar tidak boleh ada persekusi,” kata Fadli.
Menurutnya, Apa yang terjadi kepada Neno dan kawan-kawan dibatam beberapa hari lalu merupakan suatu tindakan persekusi yang membahayakan.
Fadli mengatakan, bahwa apa yang dilakukan oleh Neno dan kawan-kawan itu adalah bagian dari menjalankan hak konstitusional, dengan menyampaikan pendapat yaitu mendeklarasikan sebuah gerakan #2019GantiPresiden.
“Jadi kita menaruh satu simpati kepada mbak neno dan saya kira mbak neno adalah orang yang luar biasa berani dan saya kira tidak boleh diganggu karna ini dijamin oleh konstitusi pasal 28 yaitu kebebasan untuk menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan. Berserikat dan berkumpul dan sebagainya,” imbuhnya.
Dengan begitu, Fadli menegaskan, bahwa kejadian serupa agar tidak terulang kembali di bangsa yang taat dengan hukum. Menurutnya, tindakan Neno itu adalah hak dari setiap warga negara dalam berdemokrasi.
“Jadi kita menyampaikan satu simpati saya kira kejadian di batam itu tidak boleh terjadi lagi ya. Itu satu kejadian yang sangat buruk. Hak rakyat untuk menyampaikan pendapat termasuk #2019GantiPresiden itu tidak boleh diganggu,” tukasnya.
Namun, saat disinggung apakah ada kaitannya yang berhubungan langsung gerakan #2019GantiPresiden itu dengan Partai Gerindra. Fadli mengaku kalau gerakan tersebut ialah merupakan gerakan dari bawah, sehingga ia menepis tudingan tersebut.
“Saya kira itu gerakan independen, lahir dari bawah kami tidak ikut merancang itu. Toh kami sependapat dan setuju dengan gerakan ini,” tandas Politisi Gerindra ini.
Sebelumnya, Prabowo sempat mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian yang dialami Neno belum lama ini. Pada Sabtu, (28/7) lalu, Yang dimana Neno tertahan di Bandar Udara Hang Nadim, Batam.
Aktivis yang kerap menyuarakan gerakan #2019GantiPresiden itu terhadang massa yang menolak kedatangannya. Adapun kedatangan Neno adalah untuk menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden yang akan digelar di Masjid Agung, Batam Centre pada Minggu pagi, (29/7).