MONITOR, Jakarta – Mitra koalisi partai gerindra, PKS nampaknya makin galau dengan langkah politik Prabowo yang hingga kini belum menentukan secara reami nama cawapres yang akan digandeng. Terlebih, kali ini koalisi Prabowo semakin tambun dengan bergabungnya demokrat.
Lalu bagaimana selanjutnya sikap PKS? Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan pihaknya tetap berpegang teguh mengikuti keputusan Majelis Dewan syuro atas keputusan tetap mengisi nama capres atau cawapres dalam Pilpres 2019.
Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa PKS sudah sangat sering menyampaikan bahwa sembilan nama tersebut sebagai usulan dari PKS. Namun PKS juga akan menunggu pembahasan lanjutan dengan partai oposisi lainnya.
“Nah nanti yang disepakati siapa ya kita sepakati bersama. Tapi sampai hari ini pertemuan kan masih bilateral nih antara Gerindra dengan Demokrat, demokrat dengan PAN, Gerindra dengan PKS,” kata Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (27/7).
Hidayat menyampaikan PKS pun juga tidak hanya membahas nama capres namun nama cawapres akan dipikirkan secara bersama.
“Bukan hanya cawapres, capresnya pun kita pikirin bersama-sama. sampai hari ini pun belum definitif kan belum ada pernyatan tegas dari Demokrat bahwa capresnya adalah pak prabowo kan belum,” tegasnya.
Namun saat disinggung, soal pertemuan Gerindra-Demokrat yang mewacanakan nama Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping Prabowo sebagai Capres dan Cawapres, mantan Ketua MPR itu menegaskan, akan tetap pada penawaran pertama atas keputusan Majelis Syuro meski tak menutup kemungkinan melihat realita yang berkembang.
“Melihat realita bagaimana berada di tengah lapangan tentu kami juga harus bersikap realistis kami semua punya pengalaman bagaimana menggelar mengelola pilgub DKI, Dinamika terakhirnya melahirkan pak Anies dan kemudian itu menghasilan kemenangan. Apakah itu yg kemudian yg akan terjadi pada pilpres dan pilwapres nanti ya tunggu saja perkembangannya karena semua masih sangat amat dinamis,” tukasnya.
Tak hanya itu, Hidayat juga menyambut baik berlabuhnya Partai Demokrat ke kubu koalisi oposisi. “Itu harapan saya dari awal untuk menghadirkan koalisi kemudian memungkinkan semuanya terakomodasi. Tapi, siapa yang menjadi capres siapa yang jadi cawapres, kan perlu dibicarakan bersama,” tuturnya.