BERITA

Pejabat Berstatus PLT Dituding Jadi Penyebab Lemahnya Serapan Anggaran DKI

MONITOR, Jakarta – Rendahnya serapan anggaran DKI Jakarta masih menjadi sorotan. Ketua DPD Hanura, Ongen Sangaji menyebut, hal itu karena banyak pejabat di tubuh Pemprov DKI yang menyandang stastus Pelaksana Tugas (Plt).

Oleh karena itu, Ongen pun meminta agar Gubernur Jakarta Anies Baswedan secepatnya mendefinitifkan pejabat yang berstatus Plt tersebut.

Menurut Ongen, pejabat berstatus Plt tidak berani menekan anggaran untuk menjalankan program karena takut berurusan dengan hukum. Sebab, mereka menilai jabatan Plt kewenangannya tidak penuh.

“Setiap saya turun ke bawah warga mengeluhkan pembangunan jalan lambat, ada bebrapa tembok kali hampir roboh, kali belum dikeruk, dan pekerjaan pembangunan yang menggunakan anggaran besar tak jalan,” kata Ongen di DPRD DKI, Selasa (24/7).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura DKI itu mengungkapkan, saat ini masih banyak pejabat vital di lingkungan Pemprov DKI masih bersatatus Plt. Di antaranya, Badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda), Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas perumahan-pemukiman, dan Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ).

Selanjutnya, Badan kesatuan bangsa dan politik serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Menurut dia, ini efeknya sangat besar ketika Anies-Sandi lamban mendefenitifkan.

“Ini sudah ingin pembahasan APBD Perubahan 2018. Makanya segera didefenitifkan yang tak bisa kerja. Hanura ini, partai pendukung pemerintah. Baik pusat maupun daerah. Kami ingatkan ini,” tegas dia.

Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI itu mengultimatum Anies-Sandi, jika dalam waktu 10 hari tidak mendefenitifkan pejabat dan mengganti yang tak produktif, Hanura DKI akan menjadi opsisi dengan serangan frontal. Jangan sampai anggaran ada yang tidak terserap secara baik akibat lamban kerja.

“Ini demi warga DKI. APBD untuk pembangunan. Kalau saja, belanja lansung masih 24 persen. Itu mengerikan,’’ jelasnya. ’’Kami akan jadi oposisi sejati nanti. Kalau masih lemot,” tambah dia.

Dia menegaskan, langkah ini diambil bukan karena ada titipan pejabat atau proyek.

“Hanura, Insya Allah tidak ada seperti itu. Ongen mengaku,” tegasnya.

Disisi lain, Ongen juga meminta Anies-Sandi mengevaluasi kinerja lurah Pisangan, Jakarta Timur karena menyusahkan warga. Ada warga meninggal mengurus surat kematian susah.

Recent Posts

KKP Bekali Pengelola SPPG Teknik Mengolah Ikan untuk MBG

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi…

12 menit yang lalu

Pisah Sambut Kepala BMKG, Menteri Agama Beri Apresiasi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi peran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)…

1 jam yang lalu

Banyak Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, DPR Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini berpandangan pemerintah perlu meningkatkan…

2 jam yang lalu

Nilai Putusan MK Progresif, DPR Sebut Legislator Perempuan Kini Punya Ruang Lebih Luas

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK)…

3 jam yang lalu

Menperin: PMI Standard dan Poor Global Sebagai Second Indicator

MONITOR, Jakarta - Kinerja sektor manufaktur Indonesia terus menunjukkan sinyal positif pada awal kuartal keempat…

4 jam yang lalu

Bertemu Dubes Arab Saudi, Gus Irfan Bahas Persiapan Haji 2026

MONITOR, Jakarta - Menteri Haji dan Umrah RI Mochamad Irfan Yusuf hari ini bertemu dengan…

6 jam yang lalu