MONITOR, Jakarta – Ribuan pengguna jasa kereta api di stasiun Bogor kecewa dengan antrean panjang untuk melakukan up grade sistem kartu elektronik. Akibatnya, calon penumpang yang mau masuk ke dalam stasiun harus mengantre karena semua gate tidak bisa berfungsi.
Berdasarkan pantauan MONITOR di stasiun Bogor, akibat adanya up grade ini membuat ribuan calon penumpang yang sebagian besar merupakan pegawai instasi pemerintah, karyawan swasta di Depok dan Jakarta harus mengantre di loket untuk mendapatkan tiket.
Sementara jam kerja mereka rata-rata di mulai sekitar pukul 08:00 WIB, panjangnya antrean ini membuat calon penumpang gelisah dan tak sabar, sehingga stasiun dipenuhi amarah dan omelan karena kebanyakan dari mereka takut terlambat.
Salah satu calon penumpang bernama Rizal warga Layung Sari, Bogor mengatakan bahwa antrean di sana cukup panjang karena semua gate tak berfungsi.
“Antrannya panjang sekali. Kalau gini caranya kita terlambat ngantor ujung-ujungnya kena marah pimpinan,” ungkap Rizal dengan nada kesal.
Antrean panjang penguna jasa kereta api ini ternyata hampir diseluruh stasiun kereta PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Jabodetabek yang berjumlah 79 stasiun.
Diketahui, sebelum up grade system ini dilakukan, sejak pekan lalu pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memang telah mengumumkan akan ada perubahan sistem. Namun, yang diumumkan hanya perubahan KMT dengan nomor depan 1001 tidak lagi dapat digunakan, sehingga pemilik KMT dengan nomor itu disarankan menukarkannya di loket-loket stasiun dengan tanpa dipungut bayaran.