NASIONAL

PAN Tunjukkan Sinyal Enggan Merapat ke Kubu Jokowi

MONITOR, Jakarta – Sekertaris Fraksi PAN DPR RI Yandri Susanto mengatakan mengambil dalam posisi menjaga keseimbangan demokrasi yang tengah berjalan saat ini. Dalam artian, sambung dia, partai matahari putih besar kemungkinan tidak akan masuk dalam koalisi yang dibangun Joko Widodo sebagai petahana calon presiden di Pilpres 2019 nanti.

“Jadi kalau PAN melihat ini, dari Pak Jokowi sudah cukup partainya, perahunya sudah cukup, bahkan istilah saya sudah sangat sesak, partai-partai besar dan dari jumlah kursi yang diisyaratkan UU mencapai 20% itu sudah lebih dari cukup. Maka PAN ingin berhidmat supaya republik yang sebelumnya luar biasa banyak ini tidak gagap demokrasi, artinya tidak calon tunggal,” kata Yandri dalam acara diskusi, di Komplek PArlemen, Senayan, Kamis (12/7).

Ia berpandangan, Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta, banyak anak bangsa yang hebat, dan banyak yang ingin mendharma bhaktikan jiwa dan raga untuk bangsa ini, sehingga tidak mungkin juga menurut Yandri, kalau dalam perhelatan Pilpres hanya ada satu pasang calon saja.

“Karena itu, PAN ingin menghadirkan calon alternatif di luar bapak Jokowi, ini sesama anak bangsa, bukan berarti kami dengan bapak Jokowi kami nggak baik. Tetapi, kita ingin menghadirkan di tengah masyarakat supaya di luar bapak Jokowi juga ada pilihan yang lain,” papar anggota komisi II DPR RI itu.

Ketika ditanyakan, siapa pasangan calon presiden atau Cawapres yang akan diusung di Pilpres 2019, tentunya sambung Yandri komunikasi itu masih terus dilakukan. Karena, kata Yandri, setidaknya masih ada lima partai politik saat ini yang belum menentukan secara resmi dukungannya.

“Sudah tergambar di pihak Pak Jokowi (Parpol) yang sudah mendeklarasikan, baik partai parlemen maupun non parlemen yang partai baru banyak sekali dari segi syarat sudah mencukupi, tinggal yang tersisa belum memastikan apakah lima Partai, Demokrat, PKB, PAN , PKS, dan Gerindra ini memastikan akan bersatu atau tidak,” ujar mantan Wakil Ketua Pansus Pemilu DPR RI.

“Yang jelas, dari lima partai ini masih bisa menyisakan dua pasangan calon, Apakah itu bisa terwujud atau tidak, saya kira faktor penting ini menjadi kesepakatan lima partai ini,” pungkasnya.

Recent Posts

KKP Perkuat Peran Syahbandar di Pelabuhan Perikanan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat peran syahbandar di pelabuhan perikanan untuk…

19 menit yang lalu

KPK dan PPATK Sinergi Wujudkan Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dalam mewujudkan Indonesia Emas…

4 jam yang lalu

Ekspor Produk Kulit Naik 8 Persen, Kemenperin Optimalkan Sentra IKM di Jogja

MONITOR, Jakarta - Pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan industri kecil dan menengah (IKM)…

9 jam yang lalu

Dua Hari Libur Panjang Wafat Yesus Kristus dan Kebangkitan Yesus Kristus, Jasa Marga Catat 313 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 313.695 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek…

15 jam yang lalu

Gelar Bimbingan Manasik Haji Nasional, Kemenag Raih Rekor MURI

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas terselenggaranya Bimbingan…

16 jam yang lalu

Bertemu Ketua Parlemen Palestina, Puan Sampaikan Dukungan RI Tak Pernah Surut

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan Ketua Parlemen Palestina, Rawhi Fattouh…

17 jam yang lalu