NASIONAL

FAO Dukung Pemerintah Indonesia Terapkan GIAHS

MONITOR, Jakarta – Hubungan antara pemerintah Indonesia dengan Food and Agriculture Organization (FAO), sebuah lembaga di PBB yang konsen menangani masalah pangan dan pertanian, terjalin sangat baik sejak lama.

Terbaru, Kepala Sekretariat GIAHS (Globally Important Agriculture Heritage System) FAO, Yoshihide Endo, memberikan dukungan kepada Indonesia untuk menerapkan GIAHS di Indonesia. Sebagai informasi, GIAHS jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah Warisan Sistem Pertanian dan Pangan.

GIAHS merupakan warisan sistem penggunaan lahan dan lanskap yang mengagumkan dan kaya akan keanekaragaman hayati yang penting, yang berevolusi dari adaptasi bersama masyarakat dengan lingkungannya sesuai kebutuhan dan aspirasinya untuk pembangunan berkelanjutan.

Yoshihide Endo menyatakan, GIAHS merupakan upaya dunia untuk menyelamatkan warisan sistem pertanian dan pangan yang telah dilakukan oleh para petani sejak zaman dahulu dan masih diteruskan teknik pertaniannya sampai dengan masa kini, baik on-farm maupun off-farm.

“Praktek pertanian dan pangan yang masih berlanjut sampai saat ini menunjukkan adanya suatu daya tahan dan keberlanjutan bagi penghidupan masyarakat sekitarnya, sehingga masyarakat terus menerus mempraktekkan teknik tersebut,” ujarnya dalam video conference.

Dengan semakin berkembangnya tantangan saat ini, khususnya akibat perkembangan teknologi, demografi, maupun perubahan iklim, PBB melalui FAO berpandangan bahwa warisan budaya pertanian dan pangan perlu dipertahankan untuk menjadi kekayaan dunia, tidak hanya bagi negara masing-masing.

Terdapat lima kriteria untuk penetapan GIAHS bagi suatu lokasi, yaitu pertama, mempunyai sistem pertanian yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan penghidupan; kedua, mempunyai keanekaragaman hayati pertanian yang kaya dan unik; ketiga, mempunyai pengetahuan dan teknologi tradisional; keempat, mempunyai nilai budaya yang kuat dan bentuk kolektif organisasi social dan sistem nilai untuk pengelolaan sumberdaya dan transmisi pengetahuan; dan kelima, mempunyai lanskap darat dan/atau laut yang mengagumkan, berasal dari sistem dan teknologi pengelolaan lahan dan air yang cerdik.

Pada kesempatan video conference ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementan Mesah Tarigan, dengan didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Warisan Budaya Pamuji Lestari, dan Asisten Kepala FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Ageng Herianto, serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Balai Penelitian Buah Tropika Solok, Universitas Udayana Bali, dan Biro KLN.

Selain itu, KBRI Roma juga mengirimkan wakilnya untuk mengikuti video conference ini di kantor pusat FAO Roma yang diwakili oleh Koordinator Fungsi Multilateral dan Atase Pertanian.

Recent Posts

Kemenag: Sepuluh Tahun Hari Santri Merupakan Bukti Pengakuan Negara

MONITOR, Jakarta - Peringatan Hari Santri 2025 menandai satu dasawarsa sejak pertama kali ditetapkan pemerintah…

5 jam yang lalu

Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan Delapan Hari Cuti Bersama 2026

MONITOR, Jakarta - Pemerintah menetapkan 17 hari libur nasional dan delapan hari cuti bersama untuk…

13 jam yang lalu

BKSAP DPR Dorong Indonesia untuk Pimpin Upaya Global Hentikan Genosida di Gaza

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri menyatakan keprihatinan mendalam…

14 jam yang lalu

Kementerian UMKM Fasilitasi Usaha Menengah di Jateng untuk Memasuki Pasar Modal

MONITOR, Jawa Tengah - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memperluas peluang bagi para…

15 jam yang lalu

DPR Dorong Penguatan LPSK Lewat RUU PSK, Banyak Kasus Terhambat karena Perlindungan Lemah

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XIII DPR RI Pangeran Khairul Saleh menegaskan pembahasan Revisi Undang-Undang…

16 jam yang lalu

Kemenperin Kembali Gelar Penghargaan RINTEK 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi penerapan transformasi industri 4.0 di sektor manufaktur agar…

17 jam yang lalu