Jumat, 29 Maret, 2024

Ini Alasan Jokowi Ajak Presiden Bank Dunia Blusukan di Bogor

MONITOR, Bogor – Di tengah sorotan publik mengenai utang pemerintah Indonesia ke Bank Dunia sebesar 300 juta dolar AS, Presiden Joko Widodo tampak santai mengajak Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, blusukan di desa Tangkil, Caringin, kabupaten Bogor, kemarin Rabu siang (4/7).

Dalam kunjungan itu, keduanya mengamati langsung upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalah kurang gizi anak atau stunting yang selama ini menjadi masalah kelangsungan hidup anak-anak Indonesia. Lantas apa alasan Jokowi mengajak serta Presiden Bank Dunia dalam kunjungannya itu?

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, Bank Dunia merupakan lembaga yang memiliki segudang pengalaman dalam menangani permasalah di berbagai penjuru negara. Maka tak heran, jika Jokowi mengajak Jim Yong Kim.

- Advertisement -

“Mengapa bersama Presiden Bank Dunia? Karena lembaga ini memiliki pengalaman yang banyak dan panjang di negara-negara lain,” jelas Jokowi dalam laman resminya.

Jokowi mengatakan, program pengurangan kekerdilan atau stunting telah dilakukan dengan pemberian makanan tambahan dan kampanye-kampanye lewat Posyandu. Namun, ia juga menekankan, upaya-upaya tersebut tidaklah cukup apabila tidak didukung dengan tindakan lain.

“Sejumlah upaya lain yang kini dipertimbangkan oleh pemerintah antara lain dengan pemanfaatan teknologi terkini dan merangkul sektor swasta,” papar Jokowi.

Kunjungan tersebut dikatakan Jokowi sebagai solusi. Melihat permasalahan stunting di Indonesia, ia berharap Bank Dunia mampu memberikan jalan terbaik untuk masalah tersebut.

“Saya berharap, masalah gangguan pertumbuhan pada anak (stunting) ini bisa kita diskusikan jalan keluarnya bersama Bank Dunia,” tukas Jokowi.

Diketahui, pada kunjungan itu keduanya mengunjungi berbagai kegiatan posyandu, agenda pemberian makanan berbahan dasar lokal, penyuluhan untuk ibu hamil dan terakhir pendidikan anak usia dini (PAUD).

Tampak hadir dalam agenda tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER