MONITOR – Pakar Kelautan IPB yang juga Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Prof. Rokhmin Dahuri menyampaikan Kuliah Khusus (Special Lecture) tentang “Sustainable Fisheries and Aquaculture Development” di Mokpo University, Korea. Senin (2/7/2018).
Kuliah tersebut dikuti 25 Mahasiswa Program Doktor (Ph.D Students) dan sejumlah Profesor Bidang Ocean Sciences and Technology, Mokpo National University, Republic of Korea. Senin (2/7/2018).
Bersama Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD, Dr Yudi Nurulikhsan, dalam kesempatan tersebut, Prof Rokhmin memaparkan tentang dunia perikanan dan akuakultur.
“Dalam topik ini, intisarinya tentang Status dan Tingkat Pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap dan akuakultur di dunia, Indonesia, dan Korsel,” kata Prof Rokhmin Dahuri yang juga merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Prof Rokhmin juga memaparkan tentang isu dan permasalahan yang dihadapi sektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Seperti IUU Fishing (Penangkapan Ikan Secara Ilegal, tidak ikuti regulasi, dan tidak dilaporkan), pencermaran termasuk plastik, keamanan di laut, perubahan iklim global dan dampaknya terhadap perikanan, kekurangan pakan ikan dan benih unggul, ledakan wabah penyakit, buruknya infrastruktur, dan susahnya akses kredit perbankan utk perikanan.
Adapun hal lainnya adalah kiat-kiat membangun perikanan tangkap dan perikanan budidaya berkelanjutan. Yakni pola pembangunan perikanan yang membuat seluruh nelayan dan pembudidaya ikan sejahtera secara adil, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, dengan tetap memelihara daya dukung, kualitas dan kelestarian sumber daya ikan beserta ekosistem perairannya.
Selanjutnya, pada hari ke-2 Selasa 3/7/2018: Prof. Rokhmin Dahuri memberikan Special Lecture ke-2 nya “Ship Building Industry in the Fourth Industrial Revolution-4 Era” di Mokpo National University.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Rokhmin Dahuri juga diangkat sebagai Guru Besar Luar Biasa oleh Rektor Mokpo National University.
“Topik dari Special Lecture-2 adalah “Ship Building Industry in The Fourth Industri Revolution-4”. Isinya Kondisi dan Permasalahan Industri Galangan Kapal di Indonesia, Korsel dan Dunia,” ujar Prof Rokhmin.
Kedua, lanjut Rokhmin adalah tentang Kecenderungan Global di abad-21 yang mempengaruhi kehidupan umat manusia, termasuk sektor perhubungan laut dan industri perkapalan.
Ketiga, tentang komponen IPTEK utama yang berperan dlm Revolusi Industri-4 yang mulai sejak 2014. Juga karakteristik dan dinamikanya. Dan tentang manfaat serta dampak negatif yang mungkin muncul di era Industri-4 ini.
Terakhir tentang bagaimana strategi dan langkah-langkah yang harus diambil oleh Industri Perkapalan supaya tetap kompetitif, menguntungkan dan berkelanjutan. Dan bidang-bidang kerjasama yang potensial untuk dikembangkan oleh Indonesia dan Korsel.
Usai memberikan kuliah, pada pukul 14.00 – 14.30 waktu setempat Prof Rokhmin diterima Dr. Shin Woo-Chul, Walikota Wando di Balaikota untuk mengunjungi perusahaan budidaya abalone, budidaya ikan Flounder (flat fish), dan pabrik pengolahan rumput laut di Kota Wanda.