PERTANIAN

Kementan Jembatani Petani Jeruk untuk Ekspor

MONITOR, Malang – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan menjadikan Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika ) sebagai pusat peningkatan kemampuan para petani di Jawa Timur.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Irwantoro mengatakan Kementan telah sepakat untuk menjadikan Balijesto sebagai tempat meningkatkan skill petani di Jawa Timur.

“Tadi sudah disepakati Balitjestro ini akan dijadikan tempat peningkatan skill petani di Jawa Timur,” katanya saat mengunjungi Balitjestro, Jumat, (26/6/2018).

“Balitjestro akan menjadi tempat budidaya, pengemasan, pengolahan, sekaligus tempat pertemuan dengan perbankan dan pemasar. Disinilah tempat para petani dapat mengembangkan produknya” tandas Syukur.

Syukur menambahkan, Kementan akan menjembatani para petani jeruk atau gapoktan untuk bekerjasama dengan pengusaha untuk pemasaran hasil produksi jeruk dan kerjasama perbankan untuk ekspor ke negara lain.

“Alhamdulillah hari ini kita sudah melihat bersama ada kesepakatan kerjasama petani jeruk atau gapoktan dengan pihak pengusaha dan perbankan” kata Syukur.

Kementan juga sudah menyiapkan bibit buah jeruk 1 juta pohon di Balitjestro Malang, untuk ditanam di Jawa Timur dan sekitarnya sekaligus untuk pengembangan buah jeruk ke beberapa daerah lainnya di Indonesia.

“Intinya dengan adanya pengembangan buah jeruk oleh Kementan di Balitjestro Malang, produksi jeruk di Indonesia akan terus meningkat dengan kualitas ekspor yang tidak kalah dengan jeruk negara lain,” ujar Syukur.

Terkait pengembangan jeruk, Peneliti Utama yang ada di Balitjestro, Arry Supriyanto menyatakan dengan menggunakan Teknologi Pembuahan Jeruk Berjenjang Sepanjang Tahun (Bujangseta), tanaman jeruk bisa di panen lebih cepat. Jika biasanya panen jeruk hanya 2 kali setahun, dengan teknologi ini petani bisa panen 3 bulan sekali.

“Jadi dalam satu tahun bisa 5 kali kita panen. Artinya setiap 2 atau 3 bulan kita bisa panen. Jadi ketersediaan buah sepanjang tahun tetap terjaga,” kata Arry.

“Bujangseta merupakan solusi yang ditunggu-tunggu oleh petani karena dengan teknologi ini petani dapat panen sepanjang tahun” pungkas Arry.

Recent Posts

Kirab Waisak Potret Perjalanan Spiritual Sejati Umat Buddha

MONITOR, Magelang - Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 di Candi Borobudur, Magelang,…

1 jam yang lalu

Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika Edukasi Masyarakat tentang Kesehatan dan Pencegahan Stunting

MONITOR, Timika - Masyarakat Kampung Pigapu tampak begitu antusias mengikuti penyuluhan kesehatan di depan Gereja…

2 jam yang lalu

PPIH Beri Tips Anti Nyasar Gunakan Bus Shalawat Selama di Makkah

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyediakan fasilitas bus shalawat yang beroperasi 24 jam untuk mengantar…

4 jam yang lalu

Waisak 2025, Menag Ajak Umat Buddha Teladani Siddhartha Gautama

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha untuk meneladani laku spiritual…

5 jam yang lalu

Kemenag Lepas Keberangkatan Kloter Perdana Jemaah Haji Khusus 1446 H

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melepas keberangkatan kelompok terbang (kloter) perdana jemaah haji khusus…

5 jam yang lalu

Foskam Hadiahi 1 Unit Rumah dan Uang Tunai Rp.200 Juta untuk Warga Gaza melalui DQWS

MONITOR, Tangerang - Forum Silaturahmi & Komunikasi Antar Masjid-Mushalla (FOSKAM) se-Tangerang Raya “menghadiahi” 1 unit…

7 jam yang lalu