NASIONAL

Rokhmin Dahuri: Rendahnya Gaji Pejabat Memicu Praktik Korupsi

MONITOR, Jakarta – Dewan pakar KAHMI Rokhmin Dahuri mengatakan potensi korupsi di Indonesia akan tetap tinggi jika gaji pejabat negara masih rendah dan tidak diperhatikan dengan baik. Menurutnya, gaji resmi Presiden, Menteri Kepala Daerah, PNS, Polri hingga TNI kecil dan tidak cukup untuk hidup sejahtera.

“Untuk koruptor sejati kondisi kehidupan berbangsa semacam ini yang didambakan. Dan, mereka senang hidup Indonesia,” kata Rokhmin disela-sela paparannya dalam diskusi publik bertajuk ‘Transformasi Industri Berbasis SDA Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas Secara Berkelanjutan Menuju Indonesia Yang Maju, Adil-Makmur, dan Berdaulat’ di Kantor KAHMI Center, Jalan Turi, Senopati Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Jumat (29/6).

Walaupun gaji sejumlah pejabat negara terbilang kecil, namun adanya proyek di sejumlah instansi akan berpeluang membuka pintu korupsi lebar-lebar bagi para pejabat.

“Tetapi sabetan komisi dan lain-lain sengaja dibiarkan dan jumlahnya luar biasa besar untuk koruptor sejati kondisi kehidupan berbangsa semacam ini yang didambakan. Tapi yang smart, capable, imtaq tinggi dan berakhlak karimah kondisi semacam ini bak neraka,” imbuhnya.

Menurut mantan menteri perikanan dan kelautan era Presiden Megawati Soekarnoputri menegaskan, bahwa gaji pokok pejabat di negara-negara maju itu cukup tinggi. Sehingga tindakan korupsi bisa diredam.

“Akibat rendahnya gaji tersebut, sabetan dari presiden, menteri, kepala daerah, PNS, porli, TNI, jumlahnya luar biasa besar. Di seluruh negara maju gaji pokok itu cukup besar. Hanya di Indonesia yang gaji presiden 150 juta, di Indonesia gaji menteri 19 juta,” tukas Rokhmin.

Dewan Pakar KAHMI Prof Rokhmin Dahuri dalam diskusi Transformasi Industri Berbasis SDA (dok: Rangga Monitor)

Selain itu, ia juga sangat menyayangkan terhadap kondisi BUMN saat ini yang hanya menjadi wadah perahan oleh para politikus untuk memperkaya diri dengan mengamankan sejumlah proyek-proyek potensial.

“Kebanyakan BUMN nadi sapi perah para pejabat dan politisi, SDM kurang profesional, dan core business yang terlampau lebar di Indonesia ini,” tandasnya.

Adapun para pembicara yang hadir selain Rokhmin Dahuri, seperti Dirjen Hortikultara Kementerian Pertanian Suwandi, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan Lingkungan Hidup Wiratno.

Recent Posts

Tiga Jurnal UIN Bandung Raih Peringkat SJR dan Quartile 2024

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung kembali mencatatkan prestasi internasional.…

3 jam yang lalu

Kaskoopsud II Hadiri Panen Raya Padi Serentak di Bone

MONITOR, Makassar - Kepala Staf Komando Operasi Udara II Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos.,…

5 jam yang lalu

Wapres Gibran Tinjau Pengaturan Lalu Lintas Arus Balik Idulfitri 2025 di JMTC

MONITOR, Bekasi - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Badan Usaha…

9 jam yang lalu

Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+5 Libur Idulfitri 2025, 63,4 Persen Kembali ke Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.454.010 kendaraan kembali ke wilayah…

9 jam yang lalu

Hadiri Panen Raya Bersama Prabowo, Prof Rokhmin: Kita Harus Pastikan Petani Sejahtera

MONITOR, Majalengka - Kementerian Pertanian bersama Kabinet Merah Putih menggelar Panen Raya Padi Serentak di…

13 jam yang lalu

DPR Inisiasi Resolusi Darurat Terkait Myanmar di Sidang Forum Parlemen Dunia

MONITOR, Jakarta - Delegasi DPR RI menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar…

14 jam yang lalu