EKONOMI

Catatan Merah Rizal Ramli Ditengah Krisis Garuda Indonesia

MONITOR, Jakarta – Ekonom Senior Rizal Ramli mengatakan bahwa dalam sebuah perusahaan mengalami kerugian merupakan hal yang biasa, bisa diakibatkan karena faktor eksternal maupun internal.

Menurutnya, hal terpenting adalah bagaimana sebuah perusahaan dituntut memiliki strategi untuk membalikan situasi atau turun around strategy.

Hal itu dia ungkapkan terkait keprihatinannya terhadap polemik internal yang terjadi di perusahaan PT Garuda Indonesia, yang notabenenya merupakan badan usaha milik negara (BUMN).

“Kami ingin membantu Pemerintah Indonesia dan Presiden Jokowi untuk memberikan solusi, karena reputasi Presiden Jokowi akan merosot kalau Garuda tidak diselamatkan,” kata Rizal dalam keterangan tertulisnya mengenai ‘Solusi DR Rizal Ramli Atasi Krisis Garuda Indonesia’, di Jakarta, Senin (25/6).

Rizal mencatat setidaknya ada beberapa permasalahan utama yang ada di internal Garuda Indonesia, dari soal pengangkatan direksi yang tidak berlandaskan kompetensi, manajemen yang tidak berani mengambil keputusan pembatalan pembelian pesawat yang tidak diperlukan, flight dan rute manajemen yang payah, adanya dugaan permainan atau patgulipat di Garuda Indonesia dalam pembelian logistik. Hingga, ujar Rizal, rute manajemen yang payah.

Tidak hanya itu, mantan Menko Kemaritiman juga menilai strategi marketing Garuda Indonesia yang amburadul yang seharusnya premium airline justru ‘dicampur’ dengan strategi low cost carrier, layaknya Citilink.

“Padahal Garuda disegani karena reputasi, safety yang tinggi, dan memiliki kualitas pelayanan terbaik di dunia, dengan cara memberikan terlalu banyak discount, bazar discount dan promo tiket, sehingga brand premium Garuda luntur,” papar dia.

Oleh karenanya, ia mengaku bersedia untuk membantu dalam lingkungan penanganan polemik tersebut, sehingga Garuda tidak terpaksa dijual dan tidak menggerus reputasi Jokowi sebagai presiden .

“Kami akan merumuskan strategi perbaikan Garuda, dan jika dilaksanakan sungguh-sungguh Garuda bisa untung kembali dalam waktu kurang dari dua tahun. Untuk itu sebagai prasyarat awal perlu dilakukan overhaul komisaris dan manajemen PT Garuda Indonesia Airways,” pungkasnya.

Recent Posts

DPR Soroti Kasus di Karawang, Kekerasan Seksual Tak Bisa Selesai di Luar Peradilan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez menyoroti kasus miris dugaan pemerkosaan…

1 jam yang lalu

Kemenag Kick Off MQK Internasional Ke-1 Tahun 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) secara resmi melakukan…

2 jam yang lalu

Menag Sebut Umrah dan Haji Jalur Laut Berpotensi Dibuka

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah menjajaki kemungkinan dibukanya jalur laut sebagai alternatif pelaksanaan ibadah…

2 jam yang lalu

Bentuk DKC Panji Bangsa, Ketua DPW Banten Jadikan Gus Muhaimin Role Model

MONITOR, Banten - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pandeglang, resmi membentuk Dewan Komando Cabang (DKC)…

2 jam yang lalu

Wamenag Sebut Masjid Fondasi Peradaban, Institusi yang Turut Jaga Keutuhan NKRI

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i menegaskan peran penting masjid dalam sejarah…

5 jam yang lalu

Laut sebagai Penopang Utama Ketahanan Pangan Nasional

MONITOR - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, sekaligus Rektor Universitas UMMI…

6 jam yang lalu