POLITIK

Fahri Hamzah Ngaku Kecewa Terhadap Sepak Terjang Presiden PKS

MONITOR, Jakarta – Sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengaku prihatin sekaligus kecewa dengan sepak terjang Muhammad Sohibul Iman selaku Presiden PKS dalam menjalankan roda organisasi.

Ia menilai, bukannya menggalang persatuan di musim perang dalam menghadapi Pilkada serentak dan Pemilu 2019 mendatang, justru menciptakan perpecahan di internal partai.

“Pimpinan seharusnya menggalang persatuan, bukan perpecahan, melakukan persekusi dan intimidasi. Aneh sekali. Mau ke mana kita?” ujar Fahri dalam pesan singkatnya yang diterima wartawan, Minggu (24/6).

Wakil Ketua DPR RI itu juga mempertanyakan sejumlah sepak terjangnya sang  presiden itu, lantaran baru mendengar adanya rencana pemecatan beberapa kader senior di PKS, tanpa sebab yang jelas. Padahal, seharusnya semua diselesaikan dengan dialog, bukan perintah diam dan taat.

”Entah apa sebabnya. Tapi dugaan saya sama, ini soal perbedaan pendapat tentang situasi,” kata Fahri seraya menegaskan bahwa partai institusi politik, bukan tarekat.

Padahal, ia mengira kemarin Ramadhan 1439 H akan menjadi akhir konflik dalam tubuh PKS, termasuk setelah dirinya mencabut laporan Sohibul dari kepolisian. Namun kenyataannya, semua menjadi nampak rumit, karena selaku pimpinan Sohibul makin ugal-ugalan, sehingga tidak nampak ada gejala islah dan rekonsiliasi.

“Aneh memang, maksud baik tak selalu dianggap baik. Niat baik tak selalu ditangkap dengan baik. Maka, mungkin ini isyarat dalam perjuangan bahwa kadang keinginan baik kita mesti dinomorduakan oleh kebenaran. Kita harus selalu bersikap benar,” tuturnya.

Nampaknya pimpinan akan melakukan eksekusi besar-besaran kepada yang berseberangan dan berbeda pandangan. Mestinya, dimusim perang, situasi ini memerlukan konsolidasi dan menggalang mobilisasi.

“Padahal ini waktunya mengerahkan pasukan dan siapapun yang mau berperang. Tapi, malah di dalam ada yang memisahkan barisan dan mereka memproduksi istilah OSIN untuk orang sini dan OSAN untuk yang mereka yang dianggap melawan pimpinan partai. Orang sana,” pungkas politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Recent Posts

Prof Rokhmin Dahuri serukan Aksi Kolektif selamatkan DAS Cimanuk – Citanduy

MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…

5 menit yang lalu

Peringati Maulid, Menag Kenalkan Konsep Ekoteologi pada Presiden dan Wapres

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…

1 jam yang lalu

Dari Jaring Laba-Laba ke Zakat, Yulianti Dorong Skema Dana Darurat Korban Kekerasan Seksual

MONITOR, Makassar - Yulianti Muthmainnah, Kepala Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan ITBAD Jakarta sekaligus…

2 jam yang lalu

Kapuspen TNI Dorong Optimalisasi Peran Penerangan Terintegrasi Jajaran TNI

MONITOR, Jakarta - Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah yang diwakili oleh Wakapuspen TNI…

8 jam yang lalu

Ini Cara Pengajuan Program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) membuka program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025. Pendaftaran pengajuan…

15 jam yang lalu

Bertemu Sejumlah Tokoh Publik, Puan Tegaskan Komitmen Transformasi DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima audiensi dari sejumlah tokoh publik lintas…

17 jam yang lalu