MONITOR, Jakarta – Setiap bulan Juni acapkali dimaknai sebagai hari wafatnya seorang tokoh proklamator Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Menyiratkan hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Nurmansyah E. Tanjung mengatakan bulan Juni sebagai hari wafat nya Bung Karno, untuk itu menurutnya penting dimaknai sebagai momentum menjiwai kembali gagasan Bung Karno terutama tentang Islam.
“Kita perlu meniru semangatnya yang berkobar-kobar. Kita perlu merenungi berbagai gagasannya tentang Islam yang masih relevan hingga kini, perhatiannya terhadap Islam begitu bergairah,” kata Nurmansyah kepada MONITOR melalui pesan singkat, Rabu (20/6).
Nurmansyah mengklaim jika nilai keislaman Presiden pertama Indonesia Bung Karno, lebih mengedepankan esensi dan substansi Islam ketimbang simbol-simbol Islam yang kaku. Menurutnya, hal itu harus dijadikan benteng pertahanan dalam menyaring dogma yang sengaja dipoles untuk mengusik persatuan dan keutuhan NKRI yang sejak dulu terbangun. Kata dia, Apalagi di Tahun politik 2018-2019 isu agama sangat rawan ditunggangi kepentingan.
“Baru-baru ini, Radikalisme yang mengatasnamakan Agama kembali mengusik perdamaian dan keutuhan kita. Banyak isu liar yang terus digoreng politisi di tahun pemilu ini, mulai dari mempertanyakan keislaman pemerintahan Jokowi, mengaitkannya dengan PKI, soal Tenaga Kerja Asing (TKA) yang semua itu tanpa data dan fakta yang falid,” ujar Politisi PDI Perjuangan itu.
Dengan begitu, mantan Sekretaris Jenderal KAHMI ini, menuturkan bahwa pada momentum Haul Bung Karno yang ke-48 perlu adanya kita semua untuk menggali kembali pemikiran sang proklamator dalam rangka memperkuat keislaman untuk kembali pada Islam kaffah (Rahmattan lilalamin). dikatakannya, harus berjuang demi tegak dan keutuhan NKRI sebagaimana yang dilakukan para kiai dan ulama terdahulu.
“Pancasila adalah aktualisasi keislaman Bung Karno. itu salah satu wujud bagaimana Bung Karno menerapkan visi etik Al-Quran dan sunah nabi, itu yang harus kita hidupkan pada era ini, terkhusus generasi milenial,” tukas Nurmansyah.
Selain itu, aktivis HMI ini juga menilai jika menengok sejarah para pendiri bangsa telah tergambar bagaimana keberpihakannya atas Islam. Menurutnya, Sebagai seorang muslim yang rasional pasti menginginkan agar nilai agama yang dianutnya hidup dalam tindakan dan semangat yang menyatu dalam NKRI.
“Ia (Bung Karno) menyalakan, apa yang ia sebut sebagai, api Islam. Lewat Pancasila Ia menghidupkan jiwa Islam sebagai ajaran universal sebagaimana visi etik Al-Quran dan sunah Nabi Muhammad,” tandasnya.
MONITOR, Jakarta - Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan Uji…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan pentingnya transparansi, kepatuhan administratif, serta konsistensi strategi bagi…
MONITOR, Jakarta - Menanggapi pembahasan RUU Haji, Pakar Hukum Unusia, Erfandi menyatakan bahwa pembahsan revisi…
MONITOR, Jakarta - Persija Jakarta bakal menjamu Malut United pada pekan ketiga Super League 2025/2026. Laga…
MONITOR, Jakarta - Delegasi Parlemen Eropa yang dipimpin Ketua Komite HAM, Arkadiusz Mularczyk, mengungkapkan kekaguman…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman menegaskan bahwa tercapainya…