Prof. DR. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Wakil Ketua Pengurus Pusat ICMI)
Ada tiga pondasi dalam agama yang merupakan satu kesatuan utuh yang tak dapat dipisahkan. Ketiganya itu adalah Iman, Islam, dan Ihsan.
Iman secara bahasa didefinisikan percaya. Percaya akan sesuatu kebenaran meski tak nampak secara kasat mata. Keimanan atau kepercayaan bukan hanya sekedar ucapan tetapi menjadi landasan setiap amal perbuatan.
Iman kepada Allah SWT, iman kepada Malaikat, iman kepada Nabi, iman kepada kitab suci, iman kepada ketetaoan dan takdir Allah SWT, dan iman kepada hari akhir adalah lima rukun iman yang menjadi landasan keyakinan dalam kehidupan.
Islam memiliki arti sebagai jalan keselamatan. Islam ada serangkaian sistem (baca : Agama) yang memuat aturan kehidupan manusia agar selamat baik di dunia maupun di akhirat. Agar selamat kita dituntut menjalankan rukun islam meliputi Sahadat, Sholat, Puasa, Zakat, dan Ibadah Haji (bagi yang mampu).
Sedangkan Ihsan adalah kesempurnaan, kebaikan atau perbuatan baik. Artinya, jika seseorang beriman kepada Allah SWT, maka ia wajib berbuat baik seraya meyakini bahwa setiap perbuatan Allah selalu melihatnya.
Dari Abu Hurairah, ia berkata:
“Pada suatu hari, rasulullah S.A.W muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seseorang dan berkata: ‘Wahai rasulullah, apakah Iman itu?’ Rasulullah S.A.W bersabda: ‘Yaitu engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, para utusan-Nya, dan beriman kepada Hari Kebangkitan akhir’.
Orang itu bertanya lagi: ‘Wahai rasulullah, apakah Islam itu?’ Rasulullah S.A.W bersabda: ‘Islam, yaitu engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan salat fardhu, memberikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadhan’.
Orang itu kembali bertanya: ‘Wahai rasulullah, apakah Ihsan itu?’ Rasulullah S.A.W bersabda: ‘Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu’.
Agama dan Akhlak
Seorang yang beriman (mukmin), memegang teguh tiga pondasi agama yang diuraikan diatas dituntut untuk memiliki prilaku yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan baik antar sesama manusia maupun alam semesta.
Agama bukan hanya keyakinan yang diucapkan, melainkan ia adalah pengejawentahan nilai-nilai kebaikan dalam prilaku kita sehari-hari, inilah yang kita kenal dengan istilah Akhlak.
Akhlak dan Iman adalah pondasi kehidupan manusia. Artinya, akhlak yang baik adalah cermin keimanan dan keislaman dan keihsanan. Tidak akan sempurna keimanan jika tanpa akhlak yang baik.
Orang yang beriman (Mukmin) senantiasa akan menjaga akhlak dan prilakunya dalam kehidupan sehari-hari dari lingkungan terkecil seperti keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Akhlak seorang Mukmin
Akhlak seorang mukmin adalah cermin keimanannya kepada lima rukun iman dan islam. Dengan demikian, ia akan senantiasa menjaga setiap perkataan dan perbuatanya. Menghargai dan menghormati sesama manusia dan senantiasa menciptakan kehidupan yang damai dan rukun.
Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah hal-hal yang baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Subhanallah betapa mulia, indah, dan berfaedahnya akhlak mukmin dan muslim bagi kedamaian, care and share, dan kesejahteraan suatu komunitas (bangsa). Belum lagi akhlak Islami lainnya spt: shidiq, amanah, fathonah (cerdas visioner), tabligh (menyampaikan), sabar, senantiasa bersyukur kepada Allah atas setiap pemberian-Nya setelah seorang insan berikhtiar, berdoa, dan ikhlas.