MONITOR, Ngawi – Kementerian Pertanian (Kementan) di era Amran Sulaiman membuktikan komitmennya dalam menjaga produksi pangan nasional tetap tercukupi selama libur lebaran. Salah satunya dengan cara melakukan monitoring langsung ke daerah-daerah sentra padi seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menteri Amran pun memerintahkan seluruh pejabat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto untuk turun ke lapangan walaupun kondisi libur nasional Lebaran.
Dirjen Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto menjelaskan mengecekan langsung ke lapangan guna memastikan stok di lapangan. Hasilnya, stok gabah di Jawa Tengah dan Jawa Timur memang ada dan cukup melimpah.
Gatot menyebutkan, selain memantau langsung panen, pihaknya menggandeng beberapa pihak seperti Bulog, Mitra Bulog, TNI, Dinas Pertanian Kabupaten untuk terlibat dalam serap gabah petani (Sergap). Hal ini menjadi agenda penting dikarenakan panen gadu juni -agustus kali ini kualitas gabahnya sangat baik, kadar airnya rendah, tidak ada serangan OPT sehingga menghasilkan gabah dan beras kualitas premium.
“Sergap yang maksimal pada panen gadu ini diharapkan mencapai 1 juta ton guna memenuhi semua gudang bulog di Jatim dan Jateng,” demikian kata Gatot.
Menurut Gatot, saat ini luas lahan padi yang sipa panen di Jatim dan Jateng mencapai 564.326 ha dari luas panen nasional 1,77 juta ha. Dari potensi luasan panen 2 provinsi tersebut bisa menghasilkan 2,9 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan 1.841.102 Ton Beras.
“Jika dihitung secara nasional maka jumlah GKG pada bulan juni ini akan diperoleh 9.190.230 ton GKG setara dengan 5.765.951 ton Beras,” ungkapnya.
“Jumlah ini menunjukkan bahwa produksi nasional surplus 3.113.014 juta ton dari kebutuhan beras nasional sebesar 2.652.937 ton beras,” sambung Gatot.
Berdasarkan data tersebut, Gatot optimis cadangan beras nasional bukan menjadi masalah lagi. Pasalnya stok cukup dan membuktikan kevalidan data produksi kementerian pertanian.
Pada kunjungan ini pun, selain melakukan Sergap, Gatot juga meminta petani yang sudah panen untuk mengolah tanah langsung sehingga bisa ditanami padi lagi. Hal ini mengingat curah hujan yang masih cukup banyak pada musim tanam kedua ini.
“Petani disarankan tidak menunggu lama-lama karena kita berpacu dengan waktu, jika tanam terlalu lama bukan tidak mungkin akan terjadi gagal panen karena menjelang musim kemarau tiba,” ujarnya.
Pada saat kunjungan ini, Direktur Pengadaan Bulog atau mantan Aster KASAD dan Pangdam Wirabuana, Mayjen TNI Purn Bachtiar sepakat untuk memaksimalkan serapan gabah dan beras pada musim gadu juni – juli dan agustus. Menurutnya, Sergap sangat penting untuk stabilisasi harga dan pasokan pangan nasional.
“Kebijakan Mentan mensinergikan Kementan, TNI dan Bulog serta pemerintah Provinsi dan kabupaten tersebut perlu diapresiasi,” tegasnya.
MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…
MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…
MONITOR, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Lembata, Nusa Tenggara…
MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…
MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…