Jumat, 29 Maret, 2024

Dewan Komisaris Jasa Marga Ikut Pantau Ruas Tol Jakarta hingga Semarang

MONITOR, Semarang – Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Refly Harun beserta jajaran Dewan Komisaris Jasa Marga mengunjungi sejumlah titik di koridor ruas jalan tol Trans Jawa. Upaya ini dilakukan demi memastikan arus mudik lebaran 2018 berjalan lancar.

Refly mengatakan, arus lalu lintas di GT Cikarang Utama cukup lancar. Apalagi di hari biasa lokasi tersebut kerap dipadati oleh kendaraan akibat imbas empat proyek pembangunan di Ruas Jakarta-Cikampek. Hal ini, menurut Refly, merupakan kerja yang luar biasa dari Jasa Marga, karena GT ini diprediksi akan mengalami lonjakan volume lalu lintas yang signifikan.

“Tidak seperti biasanya, pada arus mudik sebelumnya tahun ini tidak terlihat seperti arus mudik karena lonjakan tidak terlalu luar biasa. Seperti contoh, Sabtu kemarin diprediksi jumlah kendaraan pemudik diperkirakan berjumlah 120 ribu, tapi ternyata hanya 109 ribu,” ujarnya, Selasa (12/6).

Adapun titik pertama yang dikunjungi oleh rombongan dalam kunjungannya selama dua hari, yakni Minggu hingga Senin, 10-11 Juni 2018, adalah Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama yang berada di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. GT ini menjadi sorotan khusus karena menjadi akses keluar dan masuk menuju dan ke luar Jakarta.

- Advertisement -
Jajaran Dewan Komisaris Jasa Marga turun meninjau arus mudik di sepanjang tol Jakarta – Semarang (dok: Jasa Marga)

Selain itu, rombongan Dewan Komisaris meninjau kelancaran arus kendaraan di GT Cikarang Utama, Refly beserta rombongan melihat kesiapan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area Km 207 A Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci (Palikanci). Rest area ini mendapat sorotan karena menjadi salah satu tempat istirahat yang kerap disinggahi para pemudik yang hendak melakukan perjalan ke Jawa Tengah atau Jawa Timur.

Di Km 207 A Ruas Palikanci ini pula, rombongan Komisaris memantau kelancaran distribusi kendaraan yang keluar-masuk untuk singgah setelah diterapkannya sistem monitoring dan zoning rest area.

Pada kesempatan ini pula, rombongan Komisaris menyambangi proyek Jembatan Kali Kuto di proyek pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang yang dikelola oleh anak perusahaan Jasa Marga, yaitu PT Jasamarga Semarang Batang (JSB).

Kali ini, Refly menemui bahwa Jembatan Kali Kuto telah terpasang. Untuk itu, Refly menilai PT JSB telah bekerja dengan sangat baik, mengingat ketika kunjungannya yang terakhir pada awal bulan Mei lalu, Jembatan Kali Kuto masih dalam kondisi belum terpasang.

Jajaran Dewan Komisaris Jasa Marga turun meninjau arus mudik di sepanjang tol Jakarta – Semarang (dok: Jasa Marga)

Ia mengakui, pembangunan jembatan yang mejadi ikon Jalan Tol Batang-Semarang tersebut bukan pekerjaan mudah. Membutuhkan upaya yang keras dan perhitungan yang mantap untuk membangunnya.

“Pembangunan Jembatan Kali Kuto harus sangat presisi, tidak boleh ada kesalahan atau toleransi sedikit pun, meskipun hanya 2 mm. Diharapkan, pada H-2, jembatan ini bisa dilalui oleh para pemudik, meskipun baru satu lajur,” lanjutnya di Proyek Jalan Tol Batang-Semarang yang menjadi salah satu jalur fungsional saat pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran kali ini.

Perlu diketahui, Jembatan Kali Kuto merupakan jembatan plengkung pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan langsung di lokasi pekerjaan.

Bukan hanya mengunjungi Jembatan Kali Kuto, Refly beserta rombongan pun mengunjungi Jembatan Kali Kenteng di Kartasura. Meski pembangunan jembatan tersebut belum rampung dan belum bisa dilalui oleh para pemudik, namun para pemudik bisa melewati jalan fungsional yang berada di bawah jembatan tersebut pada pagi hingga sore hari.

Jalur fungsional lainnya yang dikunjungi oleh rombongan adalah Simpang Susun (SS) Krapyak yang merupakan titik akhir atau exit dari jalur fungsional Batang-Semarang. Refly menilai SS Krapyak sudah sangat rapi dan laik untuk dilalui oleh para pemudik yang hendak menuju Jawa Timur.

Selanjutnya, ruas tol lain yang dikunjungi oleh rombongan adalah Simpang Susun Krapyak, Semarang Barat. Krapyak merupakan titik akhir atau exit dari ruas Tol Batang-Semarang yang bisa dilintasi pemudik menuju kampung halaman masing-masing tahun ini. Ruas tol ini sudah bisa dilalui oleh para pemudik tanpa hambatan berarti.

Secara keseluruhan agenda kunjungannya dari Jakarta hingga Semarang dengan menelusuri jalur-jalur fungsional, Refly menyatakan kerja Jasa Marga dan anak perusahaan patut diapresiasi karena tidak ada kepdatan yang berarti pada arus mudik tahun ini.

Begitu pula pada rest area, Refly menilai sistem monitoring dan zoning yang diterapkan di rest area sudah dilakukan dengan sangat baik, sehingga kenyamanan dan keamanan para pemudik sangat diperhatikan.

Di akhir kunjungannya, Refly berharap semoga hingga usai pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran tahun ini tidak ditemukan suatu kendala apapun, baik dari tingkat kepadatan kendaraan serta tingkat kecelakaan yang dapat ditekan seminimal mungkin.

“Mudah-mudahan dari waktu yang tersisa sampai nanti Idul Fitri tidak ada kemacetan yang berarti dan para pemudik bisa bertemu dengan sanak keluarganya,” harapnya.

Untuk kelancaran arus mudik dan balik lebaran tahun ini, Jasa Marga memberlakukan beberapa proyek jalan tol sebagai jalur fungsional sepanjang 185,34 Km. Proyek-proyek yang dijadikan jalur fungsional terdiri dari Proyek Jalan Tol Batang-Semarang (75 Km), Proyek Jalan Tol Salatiga-Kartasura (32,24 Km), Proyek Jalan Tol Sragen-Ngawi (51 Km), Proyek Jalan Tol Wilangan-Nganjuk (15 Km), Proyek Jalan Tol Pandaan-Lemahbang (5 Km), Sumber Wuni – Singosari (7,1 km).

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER