MONITOR, Jakarta – Mundurnya Yudi Latif dari jabatannya sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sontak menjadi perhatian publik, tak terkecuali parlemen.
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan misalnya. Ia mengaku kaget dan mempertanyakan Yudi Latif dari posisinya tersebut. Pasalnya, mundurnya Yudi Latif ini di tengah BPIP yang belakangan menjadi sorotan sejumlah kalangan, yakni mengenai gaji dan hak keuangan Dewan Pengarah BPIP.
“Kemarin BPIP sudah menjadi sorotan dalam kaitan gaji pejabatnya, khususnya Dewan Pengarah. Isu itu sudah cukup mereda, dan pemerintah sudah klarifikasi, tapi kepala BPIP tiba-tiba mundur. Ini ada apa di internal BPIP. Ini memberi kesan, selama ini baik-baik saja, tapi ternyata ada permasalahan internal,” kata Taufik, di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (8/6).
Masih dikatakan dia, pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo yang mengangkat dan melantik Yudi Latif, dapat memberikan penjelasan kepada publik, ihwal kemundurannya itu. Menurut politikus PAN itu, kehadiran BPIP yang diharapkan menjadi harapan baru bagi masyarakat, malah terus-terusan menjadi polemik.
“Kita berharap BPIP tampil, dan menjawab harapan masyarakat dalam kaitan membumikan Pancasila, dan membantu Presiden dalam merumuskan arah pembinaan ideologi Pancasila,” sebut dia.
“Apalagi di tengah masifnya paham radikalisme, kita sangat berharap BPIP semakin meningkatkan pembinaan ideologi Pancasila,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kepala BPIP merupakan pelaksana sehari-hari. Dia di bawah Dewan Pengarah BPIP yang diketuai Megawati Soekarnoputri. Duduk sebagai Anggota Dewan Pengarah BPIP yaitu Mahfud MD, Ketua MUI Ma`ruf Amin, Ketum PBNU Aqil Siradj hingga Sudhamek.