BERITA

Di Terminal Kampung Rambutan, Hanya 16 Bus yang Laik Jalan Saat Lebaran, Sisanya?

MONITOR, Jakarta – Jelang mudik Lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terus melakukan persiapan, terutama menyangkut persiapan kelayakan armada yang akan digunakan oleh para pemudik saat lebaran nanti.

Hampir semua keberadaan terminal di Ibu kota tak luput dari pengawasan, diantaranya adalah Terminal Kampung Rambutan.

Diterminal ini Dishub DKI, Jumat, (1/6) melakukan tes kelaikan operasi Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Sedikitnya ada 158 bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan yang mengikuti uji kelaikan. Hasilnya dari 158 bus, ternyata hanya ada Di Terminal Kampung Rambutan Hanya Ada 16 Bus Yang Lolos Laik Jalan Saat Lebaran bus yang dinyatakan laik jalan.

Sementara, 142 lainnya masih harus melengkapi kekurangannya.

“Sebenarnya bus yang tidak lulus itu bukan berarti tidak laik jalan, masih laik jalan tetapi bersyarat. Rata-rata yang tidak lulus ini hanya perlengkapan-perlengkapan seperti segitiga pengaman tidak ada, palu pemecah kaca tidak ada, hanya kekurangan-kekurangan perlengkapan saja,” terang Kepala Terminal Kampung Rambutan, Emirald August Dwinanto.

Ia menambahkan, bagi bus yang kurang memenuhi persyaratan akan dikirimi surat yang ditujukan kepada perusahaan bus agar kelengkapan armadanya dipenuhi.

“Kalau sama sekali tidak laik jalan kita beri tindakan, tindakan itu berupa tilang bahkan sampai stop jalan,”tegasnya.

Bagi bus-bus yang telah dinyatakan laik jalan, maka akan diberikan stiker sebagai penanda bus tersebut dapat dioperasikan. Bus-bus yang masih kurang perlengkapannya, tidak akan diberikan stiker sebelum semua perlengkapannya terpenuhi.

“Kalau tidak lulus, tidak kita kasih stiker meskipun kekurangannya hanya kotak obat saja, atau segitigas pengaman saja,” tambah Emirald.

Ia menjelaskan, ada sembilan hal yang dicek oleh penguji dari Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) pada uji kelaikan jalan.

Di antaranya aspek utama yang dicek adalah sistem pengereman bus, kaca pada bus ada yang pecah atau tidak, lalu ban, penerangan, berfungsi atau tidaknya spidometer, serta safety belt.

Recent Posts

Menteri Maman Sebut Industrialisasi Olahraga Pemacu Pengembangan UMKM

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut urgensi industrialisasi…

11 menit yang lalu

Menag Tutup MHQ Internasional untuk Disabilitas Netra 2025, Ini Juaranya?

MONITOR, Jakarta - Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Internasional untuk Disabilitas Netra berakhir pada 6 Desember…

2 jam yang lalu

Kemenperin Gelar Pelatihan Canting Cap Kertas Gratis

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi transformasi industri batik nasional melalui penerapan teknologi dan…

4 jam yang lalu

Lanud SMH Kirim 14 Ton Bantuan untuk Warga Aceh dan Sumatera

MONITOR, Jakarta - Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang bersama Forkopimda Kota Palembang mengirimkan sebanyak…

13 jam yang lalu

Market Day Kewirausahaan, Cara Prodi HKI UID dorong Mahasiswa Kreatif, Inovatif dan Mandiri

MONITOR, Depok - Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah Universitas Islam Depok (UID)…

14 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Rp50 Miliar untuk Pemulihan Keagamaan dan Pendidikan Terdampak Banjir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperkuat langkah penanganan bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan…

18 jam yang lalu