PEMERINTAHAN

Pejabat Kementan Akui Menteri Amran Sikat Habis Koruptor

MONITOR, Jakarta – Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyarto mengatakan, Kementerian Pertanian dibawah kepemerintahan Menteri Andi Amran Sulaiman, tak henti-hentinya melakukan bersih-bersih dari korupsi, tak hanya menyasar internal Kementan, tetapi juga pihak-pihak yang terkait pertanian.

“Iya, sikat habis tidak pandang bulu bagi semua pihak yang bermain-main di sektor pertanian,” kata Prihasto di Jakarta, Kamis (31/5).

Ia menjelaskan, beberapa upaya yang telah dilakukan Kementan guna mewujudkan aparatur yang bersih, diantaranya sosialisasi pencegahan anti korupsi dan pembinaan pengendalia, hingga tindakan tegas bagi pegawai internal Kementan. Hal tersebut ia katakan sebagai wujud dari “Reformasi Mental Aparatur di Sektor Pertanian,” layaknya arahan Presiden Joko Widodo.

“Sejak awal menjabat Oktober 2014, Mentan Amran langsung menggandeng BPKP, Kejagung, Kepolisian untuk mengawal program. Selanjutnya menempatkan Satgas KPK berkantor di Kementan,” ungkap Prihasto.

Reward and punishmant diterapkan bagi aparaturnya mulai pejabat struktural tertinggi Eselon 1 hingga level staf. Seluruh program dilakukan secara terukur dan kinerja aparatnya dimonitor harian secara ketat.

“Aparaturnya dievaluasi rutin. Bagi yang berprestasi dipromosikan dan sebaliknya bagi yang salah ya dilibas tuntas,” sebutnya.

Hasilnya tak tanggung-tanggung, Prihasto membeberkan bahwa hingga saat ini telah ada 1.295 pejabat yang dimutasi dan demosi, bahkan telah banyak pejabat yang langsung dipecat lantaran melanggar hukum.

Untuk eksternal, lanjut dia, Amran telah membersihkan kartel dan membentuk Satgas Pangan guna membasmi mafia pangan, kedua langkah tersebut dilakukan dengan menggandeng KPPU dan Polri. Sementara sejak awal 2015, Amran bersama TNI AD juga bekerjasama membangun infrastruktur hulu guna memperlancar distribusi sarana produksi dan hasil pertanian.

Dijelaskan Prihasto, hingga kini, Amran telah mengomandani dalam menangkap lebih dari 40 kasus oplos pupuk. Kartel daging, ayam, jagung dan lainnya diproses KPPU. Menangkap kasus bawang ilegal, oplos minyak goreng, dan lainnya.

“Sudah lebih dari 300 kasus mafia pangan diproses Satgas Pangan, termasuk Amran bersama Kapolri menggerebek kasus beras PT. IBU yang super dahsyat,” katanya.

Recent Posts

DPR Desak Pemerintah Menutup Perusahaan China yang Produksi Baja Ilegal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta Pemerintah segera mencabut izin usaha…

52 menit yang lalu

Sertifikasi Halal, Peningkatan Omset, dan Proteksi Konsumen

MONITOR, Jakarta - Dalam rentang waktu lima bulan belakangan, omset penjualan online produk minuman milik…

2 jam yang lalu

Peresmian Rumah BUMN Pekanbaru, Langkah Pasti Erick Thohir Berdayakan UMKM Lokal

MONITOR, Pekanbaru - Menteri BUMN, Erick Thohir secara konsisten mengambil langkah untuk memberdayakan UMKM lokal…

2 jam yang lalu

Larangan Toko Kelontong Beroperasi 24 Jam Bentuk Diskriminasi terhadap Pelaku Usaha Kecil

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menegaskan larangan agar toko kelontong…

3 jam yang lalu

Siswa MTsN 1 Pati Raih Medali Emas dan Perak Olimpiade Matematika Internasional di Thailand

MONITOR, Jakarta - Tiga siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati memboyong dua medali emas…

3 jam yang lalu

BNI Investor Daily Summit 2023, Ini Pesan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Presiden Joko Widodo berpendapat kerja sama tim menjadi hal krusial dalam menjaga…

4 jam yang lalu