Jumat, 29 Maret, 2024

Mengonsumsi Minuman Isotonik saat Puasa, Apa Efeknya?

MONITOR – Jika diperhatikan, selain iklan produk sirup dan biskuit kaleng, minuman isotonik juga menjadi produk utama yang menghiasi ruang iklan ketika bulan puasa tiba.

Wajar saja, salah satu efek minuman isotonik yang paling dikenal ialah dapat menjaga tubuh agar terus terhidrasi hingga waktu berbuka tiba, ketika tidak ada makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh selama seharian penuh.

Sejumlah gangguan lumrah terjadi ketika seseorang mengalami dehidrasi, seperti hilangnya konsentrasi, serta berkurangnya performa sejumlah fungsi di dalam tubuh, termasuk fungsi pencernaan sehingga menyebabkan sembelit.

Namun, tahukah Anda apa yang terjadi ketika minuman isotonik dikonsumsi sebelum menjalankan puasa?

- Advertisement -

Lalu, adakah alternatif selain minuman isotonik agar tetap menjaga tubuh tetap terhidrasi?

Simpan pertanyaan Anda sampai membaca artikel berikut hingga tuntas, ya!

1. Apa Itu Minuman Isotonik?

Seperti yang telah diketahui, minuman isotonik memiliki kandungan elektrolit yang tinggi di dalamnya, baik elektronik alami dan buatan.

Elektrolit sendiri adalah mineral penting yang dapat membantu menjaga keseimbangan kadar asam dan basa di dalam sel-sel tubuh Anda seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat, fosfat, dan sulfat.

Sebuah penelitian “International Journal of Sports Medicine” dari Belanda, membuktikan minuman isotonik dapat menjaga kandungan natrium, magnesium, dan kalsium dalam tubuh sehingga dapat mengganti cairan yang hilang akibat setelah berkeringat.

2.Efek Minuman Isotonik Saat Puasa

Seperti yang sudah disebutkan, kandungan elektrolit dalam minuman isotonik dapat menjaga cairan tubuh tetap terjaga selama Anda berpuasa.

Selain itu, kandungan glukosa dalam minuman isotonik juga membuat karbohidrat glikogen yang disimpan di liver Anda memberikan energi yang lebih lama selama berpuasa.

Pasalnya, glikogen membutuhkan lebih sedikit oksigen dibandingkan dengan protein atau lemak untuk diolah menjadi energi.

Efek minuman isotonik saat puasa akan baik-baik saja jika dikonsumsi asalkan tidak mengandung pengawet. Pasalnya, zat pengawet dapat menyebabkan tenggorokan Anda gatal dan sakit ketika sedang berpuasa.

Selain itu, efek minuman isotonik saat puasa dapat berdampak pada kadar gula di dalam tubuh Anda.

Anda bisa mengalami peningkatan gula darah secara drastis yang mengarah pada penyakit diabetes.

Mengkonsumsi minuman isotonik juga berpotensi mengganggu fungsi pencernaan dalam tubuh, lho. Artinya perhatikan dosis minuman isotonik yang Anda konsumsi agar tidak berlebih, ya!

3. Alternatif Isotonik
Sebagian besar efek minuman isotonik baik bagi tubuh, asalkan kandungan gula dan pengawet di dalamnya tidak melebihi kadar normal. Nah, daripada mengonsumsi minuman yang dibuat dengan pengawet, air putih dan air kelapa bisa menjadi solusi terbaik bagi tubuh Anda.

Pada dasarnya, fungsi minuman isotonik bertujuan melengkapi cairan dalam tubuh. Padahal, dengan minum air putih setiap hari, cairan dalam tubuh juga sudah terpenuhi, asalkan sesuai kadarnya yaitu minimal 8 hingga 10 gelas per hari.

Selain itu, air kelapa memiliki kandungan gula dan mineral alami yang menyehatkan bagi tubuh. Air kelapa tentunya aman dan menyehatkan jika dikonsumsi setiap hari dibandingkan minuman isotonik.

Setelah Anda mengetahui efek minuman istonik pada tubuh ketika sedang berpuasa, batasi konsumsinya sesuai dengan porsi yang ideal. Selain itu, bagi Anda penggemar minuman isotonik, bisa juga mengonsumsi air kelapa sebagai alternatif untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari.

Semoga bermanfaat!

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER