MONITOR, Jakarta – Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (25/5) melemah sebesar delapan poin menjadi Rp14.157, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp14.149 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta mengatakan, fluktuasi nilai tukar rupiah relatif stabil. Harapan akan ada perbaikan pergerakan di bawah Gubernur BI Perry Warjiyo menjadi salah satu faktor yang menjaga nilai tukar domestik.
“Sentimen dari dalam negeri diharapkan dapat bertahan sehingga membuka peluang kenaikan lanjutan bagi rupiah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pergerakan dolar AS di pasar global juga relatif tertahan menyusul sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang membatalkan pertemuan dengan Korea Utara.
“Tentunya, situasi itu dapat memberikan peluang bagi rupiah untuk kembali bergerak positif,” katanya.
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memproyeksikan rupiah dapat menguat terhadap dolar AS seiring menurunya imbal hasil obligasi Amerika Serikat ke level 2,98 persen.
“Rupiah kemungkinan bergerak di kisaran level Rp14.100-Rp14.180 per dolar AS,” katanya.