MONITOR, Jakarta – Bisnis asuransi syariah masih potensial digeluti, ditambah mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Maka tak heran, pelaku asuransi gesit mengeluarkan produk syariah, seperti baru dilakukan oleh PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia.
Direktur Utama PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia Mudzakir mengiayakan hal tersebut bahwa produk asuransi syariah mempunyai potensi bisnis yang besar hingga akhir tahun 2018.
Menurutnya, produk syariah mempunyai keunggulan dibandingkan asuransi konvensional.
“Keunggulannya asuransi syariah secara layanan, semuanya sama saja. Tapi asuransi syariah lebih unggul karena dana dari tabarru atau dana kumpulan, dan biasanya ada semacam pembagian profit,” jelasnya pada diskusi ‘Menelisik Skema Pembiayaan Syariah Inklusif bagi UMKM’, Rabu (23/5), kemarin.
ASKI mengelola asuransi syariah dalam sejumlah produk seperti, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, asuransi pendidikan dan lainnya. Sejumlah produk asuransi ini dipasarkan melalui bantuan perbankan, agen dan broker.
Senada dengan hal itu, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengaku siap mendukung Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendorong keuangan syariah.
Dikutip dari akun Facebook resminya hari ini, Kamis (24/5) Sri Mulyani menyampaikan perkembangan penggunan instrumen syariah dalam keuangan negara. Menkeu dan Ketua Umum MUI juga membahas mengenai zakat, wakaf, dana haji, kredit UMKM dan kredit Ultra Mikro.
Mantan Ditektur bank dunia tersebut meyakinkan bahwa kementeriannya siap membantu dan akan terus mendukung keuangan berbasis syariah.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Menkeu menaruh perhatian besar pada keuangan berbasis syariah untuk terus diperbaiki dan diperkuat agar manfaatnya kembali dinikmati oleh umat muslim Indonesia.