MONITOR, Jakarta – Direktur Jenderal Pembinaan Masyarakat (Binmas) Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin, menyatakan pihaknya akan semakin memperketat pengawasan terhadap para pegawainya. Hal ini dikarenakan fakta bahwa pegawainya di kanwil kementerian agama di Jawa Timur berafiliasi dengan jaringan ekstrimis.
Ya, Amin pun membenarkan bahwa Wiqoya (48 tahun), istri dari Budi Satrio (49 tahun) yang ditembak tim Densus 88 di Sidoarjo, merupakan pegawai Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur.
Untuk mencegah hal itu, ia pun mengaku telah menjalin kemitraan bersama sejumlah elemen seperti BNPT untuk memberikan pemahaman seputar bahaya paham radikal dan aksi terorisme.
“Kami lakukan kemitraan, terutama dengan BNPT,” ujar Amin di kantor Kementerian Agama, Selasa (15/5) malam.
Tak hanya itu, Amin mengakui bahwa Kemenag akan memperketat proses seleksi pada calon pegawai. Ia memastikan, Kemenag akan melawan paham radikal dan kelompok teroris hingga ke akar rumput.
“Kami juga masuk ke desa-desa untuk terus melakukan upaya penyuluhan, agar yang di desa tidak terpengaruh bahaya ideologi terorisme,” tegasnya.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkuat rasa…
MONITOR, Jakarta - Komisi VII DPR RI menyalurkan bantuan senilai Rp500 juta bagi pelaku usaha…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Santri Film Festival (SANFFEST) 2025. Total ada 125 karya…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir…
MONITOR, Jakarta - Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) 2025 mencapai 77,89, skor tertinggi sejak survei…
MONITOR, Jakarta - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong penguatan kebijakan transportasi perdesaan, keperintisan, dan daerah…