BERITA

Indonesia Darurat Teroris

MONITOR, Jakarta – Indonesia dikepung teroris! Kalimat ini seolah cocok dilontarkan saat melihat fenomena yang terjadi belakangan ini. Betapa tidak, belum lama peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jabar, dimana para napi teroris mengamuk dan membunuh lima orang aparat kepolisian.

Kini kabar mengejutkan kembali terjadi, dimana para teroris melakukan aksi bom bunuh diri di Surabaya, Jatim. Tiga gereja di Surabaya menjadi sasaran para korban pelaku korban bunuh diri ini, disusul adanya teror bom di Sidoarjo.

Di lain tempat, hari Minggu (13/5), sekitar pukul 02:00 WIB dikabarkan, aparat Densus 88 Antiteror Mabes Polri, menembak mati empat terduga teroris di Terminal Pasir Hayam, Cianjur, Jawa Barat.

Keempatnya berinisial BBM, seorang mahasiswa yang bermukim di Kebayoran, Jakarta Selatan; DPM (23), warga Kebumen, Jawa Tengah; AR (33), warga Pekalongan, Jawa Tengah; dan HS (24), warga Kotabumi Utara, Lampung Utara.

“Mereka anggota JAD (Jamaah Ansharut Daulah) Jabodetabek yang berencana menyerang pos polisi dan kantor polisi di Jakarta dan Bandung, dan menyerang Mako Brimob,” jelas Kabid Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto saat jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu (13/5).

Ia menambahkan, sebelum ditembak, keempat terduga teroris itu diketahui mengikuti latihan semi militer di Sukabumi, Jawa Barat. Mereka lalu dibuntuti.

Saat memasuki Cianjur, para terduga teroris yang menaiki mobil Honda Brio silver bernomor polisi F 1614 UZ tersebut mencoba melarikan diri, namun dikejar.

Para terduga teroris kemudian memasuki Terminal Pasir Hayam, dan melawan saat diminta menyerah.

“Seorang dari mereka mengeluarkan senjata jenis revolver,” jelas Setyo.

Tanpa ampun, Densus menembaki keempat terduga teroris hingga tewas di tempat.

“Jam 04.30 WIB jenazah keempat terduga teroris tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur,” imbuh Setyo.

Mobil Honda Brio terdata sebagai milik HS, sementara terduga teroris yang memiliki revolver adalah AR.

Setyo mengatakan, keempat terduga teroris ini merupakan anggota jaringan JAD yang semula merupakan sel tidur.

“Sekarang sel tidur itu mulai bangkit,” pungkasnya.

Recent Posts

Stasiun Bakamla Sambas Amankan Nelayan Nakal Pengguna Pukat Harimau

MONITOR, Jakarta - Stasiun Bakamla Sambas melalui unsurnya yakni Catamaran 505 bersama Satuan Kepolisian Air…

51 menit yang lalu

Dirut Pos Indonesia Bertemu Menag, Bahas Pelayanan Pengiriman Barang Jemaah Haji

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Direktur Utama Pos Indonesia Faizal…

1 jam yang lalu

Berikan Kuliah Hukum, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar serta dosen tetap…

2 jam yang lalu

Shin Tae-yong Akui Garuda Muda Percaya Diri Hadapi Uzbekistan

MONITOR, Jakarta - Pelatih tim U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, optimistis anak asuhnya mampu meredam Uzbekistan,…

2 jam yang lalu

DPR Desak Pemerintah Menutup Perusahaan China yang Produksi Baja Ilegal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta Pemerintah segera mencabut izin usaha…

3 jam yang lalu

Sertifikasi Halal, Peningkatan Omset, dan Proteksi Konsumen

MONITOR, Jakarta - Dalam rentang waktu lima bulan belakangan, omset penjualan online produk minuman milik…

4 jam yang lalu