SULAWESI

Warga Sulsel Muak dengan Maraknya Kampanye Hitam di Pilgub

MONITOR, Makassar – Maraknya kampanye hitam atau Black Campaign yang menyerang pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel), membuat warga geram kepada pelaku.

Meski telah banyak aturan yang ditetapkan demi menjaga pilkada Pilgub Sulsel agar tetap kondusif, masih saja ada oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan tindakan tercela tersebut.

Salah satunya adalah kasus selebaran Black Campaign yang menimpa pasangan Prof Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) baru-baru ini yang disebar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Setelah Warga Bantaeng geram dengan tindakan tersebut, kecaman juga datang dari sejumlah warga yang bersimpatik pada Prof Nurdin Abdullah. Fikriansyah (38 tahun) warga Makassar, menilai tindakan ini bukanlah contoh yang baik dalam perpolitikan.

“Kampanye kotor seperti itu harusnya tidak dilakukan, karena bisa merugikan pihak tertentu yang mengakibatkan pencemaran nama baik,” ungkap Fikri

Warga jalan Toddopuli yang kesehariannya bekerja sebagai wiraswasta ini menyebutkan, sikap curang yang dilakukan sekelompok orang dalam berkampanye sangat tidak fair dan itu merupakan hal negatif.

“Tindakan negatif, yang dilakukan oleh orang negatif juga atau jahat. Jadi kalau ada oknum yang menyebarkan Black Campaign berarti mereka termasuk orang jahat dan kita tidak setuju pada orang yang menghalalkan segala cara untuk menjadi pemimpin. Kalau mereka berani, kenapa tidak dicantumkan namanya diselebaran yang dibagikan,” ungkap Fikri.

Fikri menambahkan bahwa Black Campaign yang ditujukan kepada Prof Andalan adalah tindakan pengecut dan rasa iri lawan akibat tingginya tingkat popularitas calon Gubernur yang mempunyai segudang prestasi sehingga pihak tertentu ingin menjatuhkan.

“Semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin yang menerpanya, saya rasa cukup seperti itu supaya lebih sederhana,” lanjutnya

Dilain Pihak, Syarifuddin warga Gowa yang berprofesi sebagai penjual soto ayam yang sering berjualan di Minasa Upa mengatakan bahwa Masyarakat memilih Gubernur Sulsel bukanlah dilihat dari selebaran black campaign yang belum tentu benar, melainkan dari bukti nyata yang dilihat masyarakat.

“Banyak orang hanya bisa memberikan janji saja tapi tidak bisa beri bukti nyata,” tutup Syarif

Recent Posts

Dialog Bareng Diaspora Indonesia di London, Prof Rokhmin beberkan Peran Majukan Bangsa

MONITOR - Di tengah kesibukan mengikuti International FGD on Blue Economy and Global Climate Change,…

2 jam yang lalu

Panen Ketahanan, Sinergi TNI-IPB Untuk Indonesia Berdaulat Pangan

MONITOR, Jakarta - Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Aster Panglima TNI Mayjen TNI…

2 jam yang lalu

Berduka Paus Fransiskus Wafat, Puan: Semoga Warisan Semangat Perdamainya Selalu Hidup di Hati Umat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja…

3 jam yang lalu

Paus Fransiskus Wafat, Menag: Jasa dan Persahabatan Beliau Tak Bisa Kita Lupakan!

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik…

4 jam yang lalu

Ramai Prajurit Masuk Kampus, DPR: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia…

5 jam yang lalu

Macet Horor di Tanjung Priok, Sinergi Kawal BUMN: Kurang Tepat Jika Hanya Salahkan Pelindo

MONITOR, Jakarta - Koordinator Perkumpulan Sinergi Kawal BUMN, Arief Rachman angkat bicara terkait kemacetan parah…

5 jam yang lalu