MONITOR, Makassar – Black campaign atau kampanye hitam yang baru-baru menimpa pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 3, Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) merupakan suatu bentuk penghianatan terhadap nilai-nilai kearifan lokal.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr Jayadi Nas.
“Mengenai selebaran yang dibuat oleh orang yang tidak jekas menunjukkan bahwa hal tersebut sebagai salah satu bentuk penghianatan terhadap nilai-nilai kearifan lokal kita. Itu jelas bukan budaya kita,” imbuhnya Di Makassar Sabtu (12/5/18),
Budaya orang Sulawesi Selatan, kata Jayadi Nas adalah budaya sipakainga. Itu apabila ada sesuatu yang tidak maksimal.
“Budaya selabaran itu bisa dikatakan penghianatan besar-besaran terhadap karakter, kearifan atau nilai-nilai leluhur kita,” tambahnya lagi.
Diketahui, selebaran-selebaran yang menjatuhkan Prof Andalan tersebut mulai tersebar pada saat selesai debat ketiga di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Debat ketiga percuma dilakukan. Karena setelah itu langsung ada kampanye hitam. Ini sangat merusak budaya kita sebagai orang Sulsel,” jelasnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024…
MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…
MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…
MONITOR, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Lembata, Nusa Tenggara…
MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…