MONITOR, Jakarta – Keengganan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mengajukan anggaran pendapatan belanja negara perubahan (APBNP) 2018 disoroti Direktur Center for Budget Malaysia (CBA) Uchok Sky Khadafi. Sikap Sri Mulyani dinilai akan membahayakan elektabilitas Jokowi Widodo sebagai calon presiden di Pemilu 2019 nanti.
Uchok menyatakan, tidak adanya pengajuan perubahan pada postur anggaran akan berdampak terhadap masyarakat, terutama pada sektor energi.
“Dan ini mau Pilpres, biasanya ada penambahan subsidi untuk energi. Kalau subsidi energi tidak ditambah, tapi harga minyak dunia naik maka yang terjadi adalah rakyat tertekan dan marah yang berdampak akan merusak citra Jokowi di mata publik,” kata dia saat dihubungi MONITOR, Selasa (8/5).
Ia pun mengamini jika Menkeu bersikeras untuk tidak melakukan perubahan, itu berarti Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sedang mencelakakan elektabilitas Jokowi nanti.
Diketahui sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan hingga kini tidak ada pembahasan tentang rencana untuk melakukan Anggaran Pendapatan dan Penerimaan Negara Perubahan (APBNP) 2018 akibat risiko lonjakan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
“Saya ingin tegaskan bahwa pembicaraan mengenai APBN-P itu belum atau tidak ada,” katanya di Jakarta, Senin (7/5).
Sri Mulyani juga menyatakan bahwa pihaknya pada dasarnya tidak pernah merencanakan mengajukan APBNP 2018.
Oleh: H. Husny Mubarok Amir Pelaksanaan Haji yang ideal tentu menjadi harapan semua kalangan, baik…
MONITOR, Jakarta - National trade estimate report tertanggal 6 April 2025 dari pemerintah amerika mengkritisi…
MONITOR, Sulsel - Menteri Agama Nasaruddin Umar kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan pesantren di…
MONITOR, Jakarta - Lifepal, marketplace asuransi terbesar di Indonesia, memperluas layanannya dengan menghadirkan produk asuransi kesehatan karyawan…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. berdasarkan diskresi Kepolisian menutup rekayasa lalu lintas…
MONITOR, Jakarta - PT Jasamarga Related Business (JMRB) mencatatkan lonjakan kunjungan signifikan ke sejumlah rest…