MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai, sikap pemerintah untuk tidak mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2018, bukan karena kenaikan harga minyak mentah dunia.
Menurut dia, kenaikan harga minyak (ICP) terhadap APBN 2018 dirasa bukan menjadi faktor penentu untuk melakukan perubahan postur anggaran tersebut.
“Nampaknya, bukan soal pengaruh subsidi BBM, karena sekarang sudah banyak berkurang dari sebelumnya sehingga impact kenaikan US dollar terhadap BBM tidak terlalu signifikan mengganggu APBN. Berbeda jika subsidi BBM masih tinggi,” kata Hafisz saat dihubungi MONITOR, Selasa (8/5).
Dikatakan dia, kenaikan harga BBM dunia tentu akan berdampak pada pendapatan negara pada sektor sumber daya energi lainnya, yakni seperti Migas.
“Kenaikan BBM tentu akan ikut menaikkan harga sumber daya alam dan migas yang mana ini akan menambah perolehan PNBP nasional (sisi positif dari kenaikan BBM),” papar politikus PAN itu.
“Oleh karena itu, mungkin dalam perhitungan itu makanya APBN 2018 masih dirasakan cukup kuat,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 33 jemaah haji dalam jajaran Kemenag Aceh Besar di peusijuek (tepung…
MONITOR, Jakarta - Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses guna meninjau kinerja…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan…
MONITOR, Jakarta - Kasdim 1710/Mimika, Mayor Inf Abdul Munir memberikan materi tentang Etika dan Integritas…
MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) meminta KPK untuk tidak main-main terkait tindak…
MONITOR, Jakarta - Santri identik dengan penguasaan ilmu agama. Kemenag berharap santri lebih aktif dalam…