MONITOR, Jakarta – Ketua DPP Gerindra Habiburokhman mengaku tidak mengetahui adanya keikutsertaan nama Partai Bulan Bintang (PBB) yang tercantum di sejumlah banner elektronik yang tersebar di sosial media.
Hal itu terkait sikap protes Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra soal pencantuman logo partai dalam undangan peresmian sekertaris bersama (Sekber) DPP Gerindra dan PKS dalam rangka Pemilu 2019 nanti.
“Saya sempat mendapat semacam banner elektronik via WA yg mencantumkan nama PKS – GERINDRA – PAN – PBB, tetapi tidak jelas siapa yg membuat karena tidak tercantum di banner tersebut,” kata Habiburokhman di Jakarta, Minggu (29/4).
“Mungkin banner tersebut dibuat oleh masyarakat grassroot yang punya aspirasi demikian,” tambahnya.
Menurut dia, Sekber PKS – Gerindra itu merupakan inisiatif dari M. Taufik dan Sandiaga Uno serta beberapa rekan PKS.
Sementara dia mengakui, undangan resmi yang diterimanya hanya mencantumkan nama Gerindra dan PKS.
“Walaupun, sewaktu acara peresmian ternyata rekan-rekan dari PAN juga hadir yaitu Hanafi Rais, Chandra Tirta Wijaya dan lainnya. Saya tidak melihat kehadiran rekan-rekan dari PBB saat peresmian Sekber itu,” ungkapnya.
Kendati demikian, sambung dia, peristiwa tersebut tentunya mengandung hikmah, lapisan masyarakat terutama diunsur rekan-rekan PBB memiliki keinginan kuat untuk berkoalisi.
“Faktanya desakan dari masyarakat sangat kuat agar 4 partai tersebut berkoalisi . Kita lihat saja bagaimana perkembangannya nanti,”pungkasnya.