POLITIK

Jawaban Zulhas Disebut Sering Beda Pendapat dengan Amin Rais

MONITOR, Jakarta- Saat ini publik sempat dibingungkan dengan adanya perbedaan pandangan dalam tubuh Partai Amanat Nasional (PAN), telah diketahui Zulkifli Hasan selaku ketua umum PAN belakangan ini terkadang sering berbeda pendapat dan pandangan dalam memaknai persoalan bangsa dan internal partai dengan sesepuh dan politisi senior PAN Amien Rais.

Adapun salah satunya ialah seperti sikap Amien yang begitu berpihak mengkritisi pemerintah di era Presiden Joko Widodo. Namun, berbeda dengan sang ketua umum PAN yang belakangan melakukan safari politik ke kubu Jokowi.

Menanggapi adanya perbedaan pendapat itu, Zulkifli Hasan dengan dingin menanggapi, walaupun terkadang berbeda pendapat dengan Amien rais. Namun, tetap pada satu tujuan dalam memberi sumbangsih untuk kemajuan bangsa.

“Nah ada yang bertanya apakah pendapat Amien Rais berbeda. berbeda cara ia tetapi satu tujuan. Tujuannya adalah untuk menuntaskan cita-cita Indonesia merdeka, bersatu, adil, makmur, dan setara. Cita-cita reformasi bela rakyat, bela umat, cinta ulama, rakyat makmur rakyat sejahtera,” kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/4).

Kemudian, menurut Zulhas sapaan akrabnya itu, memastikan kalau dirinya tidak sedang bersandiwara dengan Amien Rais. kata dia, dirinya selaku ketua MPR tentu harus merangkul menjahit merah putih memperkuat persatuan karena Ketua MPR mempunyai tanggung jawab menjaga persatuan.

“Nah, apakah saya sandiwara atau tidak memang beda cara, saya masih Ketua MPR,” tukasnya.

Dengan begitu, ia menegaskan bahwa pemilu pilpres hanya sesuatu yang biasa setiap lima tahun sekali. Sama halnya seperti Pilgub. Untuk itu Zulhas mengimbau agar perbedaan itu tidak memicu adanya perpecahan.

“Ada Pilgub setiap lima tahun sekali. Jangan sampai gara-gara pilpres dan Pilgub persatuan kita koyak, kita bermusuhan, kita berseteru. Ini yang kita jaga oleh Ketua MPR, karena itu pernyataan-pernyataan tentu saya harus terukur dan merangkul,” ujarnya.

Selain itu, ia memastikan untuk memutuskan nama capres diinternal PAN apapun itu harus melewati keputusan Rapat Kerja Nasioanl (Rakernas). Zulhas menambahkan, hal itu tentu akan dipatuhi oleh semua kader walaupun sebelumnya itu bisa saja berbeda.

“Saya kira itu jelas, PAN jelas tahun lalu memutuskan ketua umumnya menjadi capres tetapi syaratnya berat harus koalisi. Nah, kita sedang bicara dengan koalisi tentu kalau ada keputusan-keputusan yang nanti berubah dan berbeda ada mekanisme partai kita harus Rakernas lagi,” tutup zulhas.

Recent Posts

Menag Ungkap Peran Penting Mediator Negara dan Umat

MONITOR, Tangerang - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa tanpa peran penyeimbang yang kuat, hubungan…

1 jam yang lalu

Analis Nilai Perkap 10/2025 terkait Penugasan Polri di Luar Struktur Masih Dalam Koridor Konstitusional

MONITOR, Jakarta - Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menyatakan bahwa Peraturan Kapolri Nomor…

3 jam yang lalu

Kementerian Agama Rumuskan Outlook Kehidupan Beragama 2026

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mulai merumuskan arah kebijakan keagamaan 2026 melalui penyusunan Outlook Kehidupan…

4 jam yang lalu

UIN SMH Banten Jalin Kolaborasi dengan BDK Denpasar Perkuat Moderasi Beragama dan Ekoteologi

​MONITOR, Denpasar - Pimpinan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten memperluas jejaring…

6 jam yang lalu

Industri Ikan Hias Berpotensi Besar Ciptakan Lapangan Kerja dan Kesejahteraan Berkelanjutan

MONITOR, Bogor - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Rokhmin Dahuri,…

13 jam yang lalu

Lantik Pengurus Alumni, Fathan Subchi ajak PMII Ciputat jaga Tradisi Intelektual

MONITOR, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII),…

14 jam yang lalu