BUMN

Perombakan Direksi Pertamina Bakal Pengaruhi Kinerja Perusahaan

MONITOR, Jakarta – Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengaku khawatir akan perombakan jajaran direksi PT Pertamina yang akan berpengaruh buruk pada kinerja perusahaan.

“Pasti akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan strategis Pertamina ke depannya kalau umur jabatan direksinya pendek-pendek. Karena harus sibuk melakukan penyesuaian arahan direksi baru,” kata Bhima saat ditemui usai acara diskusi di Warung Daun Cikini, Selasa (24/4).

Menurut Bhima, ada sejumlah alasan Kementerian BUMN mengganti lima direktur Pertamina itu. Pertama, bagian dari upaya mempercepat proses pembentukan perusahaan induk (holding) di sektor minyak dan gas. Kedua, perkembangan kondisi terakhir kejadian kecelakaan pipa di Balikpapan dan kelangkaan bahan bakar minyak.

Bhima menjelaskan Massa Manik tercatat menjabat Direktur Utama Pertamina selama 13 bulan, dengan rentan waktu tidak jauh berbeda dengan Dirut sebelumnya, Dwi Soetjipto dengan masa menjabat dua tahun. Kebiasaan merombak direksi Pertamina dalam kurun waktu singkat, menurut Bhima, jelas terlihat berdampak pada kinerja perseroan. Belum lagi, adanya hambatan dari sisi hilir seperti penugasan BBM Subsidi oleh pemerintah.

“Kalau pergantian direksi berkorelasi positif ke perbaikan kinerja tidak masalah, tapi ini kesannya lebih pada kepentingan politik,” ujar dia.

Bhima menambahkan, salah satu dampak yang terjadi ialah penurunan lifting migas dari target 800 ribu barel menjadi 775 ribu barel per hari. Jika kondisi itu terus terjadi sampai 2025, lifting minyak bakal sampai 550 ribu barel per hari yang saat ini, defisit migas sudah US$ 7 miliar, sementara Pertamina harus menjalankan kebijakan populis, seperti penyaluran kembali premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) dengan harga dipatok pemerintah.

“Padahal tren harga minyak dunia sekarang sudah US$ 74 per barel. Jadi, selisih yang ditanggung lebih besar. Kebijakan penyaluran Premium, tidak mempedulikan nasib jangka panjang Pertamina” tutup Bhima.

Recent Posts

Bertolak ke Jepang, Kemenag Terus Kampanyekan Moderasi Beragama kepada Dunia

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beserta jajarannya bertolak ke Jepang. Kunjungan kerja…

1 jam yang lalu

Kementan Gencarkan Gerakkan Tanam Mei di Grobogan untuk Percepatan Panen dan Antisipasi Penyerangan OPT

MONITOR, Jakarta - Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengunjungi Kabupaten Grobogan untuk percepatan…

10 jam yang lalu

Hari Ke-2 Penilaian 236 Lahan UIII, Masyarakat Antusias Terima Tim KJPP

MONITOR, Depok - Penilaian 236 lahan atas nama Kementerian Agama oleh Tim Terpadu Penanganan Dampak…

12 jam yang lalu

Peluang Besar Ekspor dari Industri Linting Kertas Sigaret

MONITOR, Jakarta - Penyerapan tenaga kerja dan peningkatan devisa merupakan beberapa fungsi penting dari sektor…

13 jam yang lalu

PPIH Madinah Intensifkan Persiapan Keberangkatan Jemaah ke Makkah

MONITOR, Jakarta - Jemaah haji gelombang pertama akan mulai didorong dari Madinah Al-Munawwarah ke Makkah…

16 jam yang lalu

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 29 Zulkaidah

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan bahwa jemaah umrah masih bisa masuk…

18 jam yang lalu