HEADLINE

Komisi IX Bantah Pernyataan Menaker Soal Perpres TKA

MONITOR, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut bahwa Perpres nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing tidak dimaksudkan agar pekerja kasar bisa masuk ke Indonesia. Namun, Komisi IX DPR tak sepakat dengat argumentasi Hanif tersebut.

Menurut Wakil Ketua Komisi IX Saleh Partaonan Daulay, fakta yang ada pada isi Perpres tersebut justru berbalik dari apa yang disampaikan oleh Hanif. Bahkan, ia menyampaikan, pada Perpres tersebut tercantum bagaimana mengurus berbagai perizinan bagi tenaga kerja asing.

“Saya sudah baca Perpres-nya, tidak ada larangan spesifik bagi pekerja kasar. Perpres itu hanya mengatur bagaimana TKA bisa dengan mudah masuk ke Indonesia. Termasuk untuk mengurus RPTKA, ITAS, perpanjangan izin, dan lain-lain,” kata Saleh dalam keterangannya, Rabu (25/4).

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri sebelumnya menegaskan bahwa Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing diterbitkan untuk penyederhanaan izin kerja TKA. Namun ini tidak dimaksud supaya pekerja kasar bisa masuk ke Indonesia.

“Saya ingin katakan di Perpres ini, kemudahannya dari sisi prosedur dan birokrasi, bukan membebaskan. Yang dulunya pekerja kasar dilarang masuk sampai hari ini juga masih dilarang masuk,” ujar Hanif saat jumpa pers di gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (24/4).

Hanif menuturkan, pemerintah akan tetap menindak jika ditemukan adanya pekerja kasar di Indonesia karena merupakan pelanggaran. Begitu juga jika ada TKA ilegal.

“Makanya kalau ada kasus, misalnya pekerja asing dia bekerja ilegal, itu pelanggaran. Pemerintah terus melakukan penindakan. Dan saya sudah membuktikannya juga. Dan itu harus dilihat sebagai kasus, jangan dipukul rata,” tandasnya.

Recent Posts

Dipimpin Puan, Reformasi DPR Diawali Gebrakan Progresif

MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…

3 jam yang lalu

Nadiem jadi Tersangka, JPPI: Pendidikan Harus Dibersihkan dari Gurita Korupsi

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…

5 jam yang lalu

Gagal Lolos Parlemen, Mardiono Dinilai Tak Layak Pimpin PPP Lagi

MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…

6 jam yang lalu

Prof Rokhmin Dahuri serukan Aksi Kolektif selamatkan DAS Cimanuk – Citanduy

MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…

8 jam yang lalu

Peringati Maulid, Menag Kenalkan Konsep Ekoteologi pada Presiden dan Wapres

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…

9 jam yang lalu

Dari Jaring Laba-Laba ke Zakat, Yulianti Dorong Skema Dana Darurat Korban Kekerasan Seksual

MONITOR, Makassar - Yulianti Muthmainnah, Kepala Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan ITBAD Jakarta sekaligus…

10 jam yang lalu