Sabtu, 27 April, 2024

Mengenali Kepribadian Introvert

MONITOR, Jakarta – Ada anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa introvert adalah sebutan bagi mereka yang penyendiri dan pemalu. Padahal, anggapan tersebut tidak selalu benar.

Pada kenyataannya, seseorang yang introvert bukan takut pada pertemuan sosial seperti seorang pemalu. Berbeda dengan ekstrovert yang spontan, tipe kepribadian introvert mungkin terlihat pemalu karena cenderung memproses sesuatu secara internal dan berpikir dahulu sebelum bicara. Orang introvert cenderung lebih banyak menggunakan lobus frontalis, yaitu bagian otak yang bertugas merencanakan, memikirkan penyelesaian masalah, serta mengingat.

Beberapa penelitian tentang otak menemukan bahwa tipe introvert lebih banyak melakukan dialog dalam diri jika dibandingkan dengan tipe yang sebaliknya, yaitu ekstrovert. Orang introvert lebih suka memikirkan tentang gagasan atau memori di dalam benak mereka sendiri. Sehingga, kegiatan seperti meneliti, membaca, atau menulis dapat lebih menarik perhatian seseorang dengan sifat introvert. Sementara itu, orang ekstrovert merasa perlu berdiskusi dengan orang lain untuk menemukan gagasan.

Dalam berinteraksi, orang-orang dengan tipe introvert cenderung lebih nyaman untuk mengobrol secara empat mata dibandingkan berbicara bersama sekelompok besar orang. Mereka juga merasa bahwa interaksi dengan sedikit orang, tetapi memiliki makna yang dalam, dapat lebih bermanfaat. Mereka tidak menyukai interaksi bersama banyak orang, tetapi hanya untuk sekadarnya saja.

- Advertisement -

Jika Anda merasa memiliki sifat introvert, jangan malu dan tidak perlu menutup-nutupinya. Nikmatilah tipe kepribadian Anda dan kembangkanlah ke arah positif. Berikut beberapa saran untuk Anda yang bersifat introvert agar dapat mengembangkan diri dan menjaga kesehatan emosional.

Menulislah tentang hal-hal yang menarik bagi Anda, mungkin topiknya tidak harus tentang diri Anda sendiri. Anda juga bisa menggunakan jaringan sosial dan membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang. Kegiatan semacam ini akan meningkatkan kekuatan diri.

Cobalah untuk mendalami suatu hal hingga Anda menjadi ahli dalam bidang tersebut. Lanjutkan dengan menuliskannya dan berbagi pengetahuan tersebut kepada orang lain dengan bidang yang sama.

Upayakan untuk melakukan percakapan kecil dengan beberapa orang.

Lakukan interaksi sederhana, seperti menyapa orang dengan kontak mata yang baik.

Anda juga bisa belajar public speaking, berbicaralah di depan banyak orang. Hal ini merupakan penyaluran energi yang sangat efisien bagi seorang introvert.

Sesekali luangkan waktu untuk diri sendiri. Kegiatan ini berguna sebagai upaya menyegarkan diri dari kepenatan.

Ada pendapat pakar yang mengungkapkan bahwa tiap orang memiliki salah satu tipe kepribadian, apakah introvert ataukah ekstrovert. Tetapi mungkin butuh waktu untuk mengetahui apa tipe kepribadian sesungguhnya. Jika Anda bukan seorang ekstrovert atau introvert pada tingkatan ekstrem, skala kepribadian Anda bisa saja bergeser tergantung kepada tahap kehidupan yang Anda jalani. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa tiap orang memiliki gabungan sisi ekstrovert dan sisi introvert dalam dirinya, meski salah satu sisi akan terlihat lebih dominan.

Pada sebagian budaya masyarakat, tipe ekstrovert cenderung lebih disukai daripada introvert dengan anggapan bahwa mereka yang introvert memiliki kesehatan mental dan kehidupan yang kurang baik dibandingkan ekstrovert. Namun hal itu tidak sepenuhnya benar karena tipe kepribadian introvert cenderung sama seimbangnya dalam hal kesehatan mental dan kehidupan dengan tipe ekstrovert. Tetapi, terlepas dari itu, seorang introvert berhak mengembangkan kepribadiannya dan meraih kebahagiaannya. Kebahagian orang introvert bisa saja berbeda bentuknya dengan kebahagiaan menurut ekstrovert, sehingga seorang introvert tidak perlu merasa rendah diri.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER