MONITOR, Jakarta – Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Gigih Prakoso mengungkapkan, Pertamina meminta tambahan waktu dua bulan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam proses penandatanganan kontrak delapan blok yang kontraknya berakhir tahun ini.
Alasan tersebut untuk melengkapi data data di beberapa blok yang belum lengkap.
“Data di Blok East Kalimantan dan Attaka sampai saat ini belum lengkap. Padahal kelengkapan data itu diperlukan perusahaan ketika mengembangkan blok tersebut.” Ujar Gigi pada rapat bersama dengan Komisi VII DPR, di Ruang Rapat Komisi VII Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (16/4).
“Dua blok ini belum cukup data, maka kami minta perpanjangan waktu dua bulan,” tambah Gigih.
Permintaan data itu nantinya akan melalui proses pembukaan ruang data (open data room) kepada pemerintah. Alhasil, hingga kini Pertamina belum bisa memastikan waktu penandatangan kontrak delapan blok tersebut.
MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi bersama sejumlah anggota hari ini melakukan…
MONITOR, Jakarta - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengecam keras Israel terkait temuan kuburan massal…
MONITOR, Jakarta - Tim U-23 Indonesia akan bertemu Irak pada laga perebutan tempat ketiga Piala…
MONITOR, Sumbawa - Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang…
MONITOR, NTB - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki…
MONITOR, Jakarta - Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) siap menggelar program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang…