MONITOR, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta akhirnya menemukan penyebab lemahnya penyerapan anggaran di bulan ketiga tahun ini. Penyebabnya ternyata ada pada pembelanjaan pengadaan tanah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemprov menemukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tak bisa bekerja secara maksimal.
“Sebelumnya kan kami hanya menyebut Dinas Sumber Daya Air yang penyerapannya rendah. Setelah kami pelajari ada beberapa dinas yang juga buruk serapan anggarannya. Nah SKPD yang kinerjanya kurang baik inilah yang akan kami perbaiki,” terang Sandi panggilan akrab Sandiaga Uno, Jumat (6/4).
Diakui Sandi, serapan anggaran tahun ini bila dihitung per akhir maret memang bisa dibilang buruk hanya mencapai 8 persen dari target 12 persen.
“Kalau dibedah lagi dibuka, dari belanja langsung dan belanja tidak langsung, hanya satu belanja yang belum bisa dapat kita kategorikan sebagai sukses yaitu pengadaan tanah,” jelas Sandi.
Sandi pun menyebut, lemahnya pembelian lahan atau tanah dikarenakan proses pengadaan lahannya belum bisa optimal yang disertai dengan kesiapan dari dokumen yang tidak mendukung.
“SKPD yang terkait dengan soap pengadaan lahan ini, seperti yang saya sebutkan tadi tidak hanya ada di Dinas Sumber Air saja. Tapi ada di Dinas Pertamanan, Dinas Bina Marga dan Dinas Perumahan,” pungkasnya.