Categories: DAERAHSUMATERA

Ada Kesan Diimpor dari Pusat, Djarot Dinilai Sulit Diterima Warga Sumut

MONITOR, Medan – Perhelatan pilkada serentak 2018 di Sumatera Utara tidak seheboh seperti yang diperkirakan banyak orang. Keadaan nyata di lapangan sampai dua bulan menjelang pemungutan suara, suasana masih adem ayem, relatif kondusif dan berjalan biasa saja. Padahal sebelumnya sempat diduga, pilgubsu 2018 akan mirip dengan pilkada DKI 2017 dimana terjadi perdebatan horizontal di masyarakat. Djarot yang kalah saat pilkada DKI itu lalu diimpor ke Sumut juga tidak serta merta membuat pilgubsu jadi semarak. 

Kenyataan demikian mendapat tanggapan pengamat dan juga peneliti LSPP Sendy Vicky Sutikno. Menurutnya, pilgubsu memang menarik karena terjadi head to head antara Edy – Musa melawan Djarot – Sihar, tetapi dari sisi isu keduanya bermain di menu yang sama yakni perbaikan, perubahan dan tawaran program percepatan pembangunan.

“Ini kedua pasangan sama-sama penantang, jadi tidak mungkin terjadi debat saling serang. Yang ada kontes, adu paling bagus programnya,” ujarnya kepada wartawan di Medan, Kamis (5/4).

Sendy menilai, kondisi head to head seperti di pilgubsu akan menguntung pasangan calon tuan rumah. Tokoh seperti Djarot yang diimpor dari Blitar atau Jakarta butuh adaptasi hebat. Perlu turun ke daerah baru yang begitu luas dan berbeda dengan Jakarta apalagi Blitar.

“Seharusnya posisi head to head akan membuat Djarot lebih kesulitan karena bukan orang Sumut. Selain persoalan teknis tadi, soal kesan diimpor dari pusat juga tidak bisa ditolak. Kesan begitu akan selalu ada,” ujarnya.

Sendy menambahkan, kondisi head to head akan menguntungkan pasangan Edy – Musa karena sama-sama orang Sumut. Jika Edy – Musa mampu memanfaatkan keuntungan itu, mereka akan menang. Tetapi yang harus diingat oleh Edy Rahmayadi adalah mereka juga adalah penantang. Artinya adu program menjadi penting.

“Kampanye harus kreatif, tawarkan program bagus ke publik. Dengan tawaran program yang rasional dan sesuai urgensi pemilih, partisipasi bisa meningkat. Kemenangan bisa diraih dengan suara yang signifikan,” pungkasnya.

Recent Posts

Mendag Zulhas Ajak Pelaku Usaha Penuhi Standar Potong Hewan Unggas

MONITOR, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak para pelaku usaha rumah potong hewan (RPH)…

4 jam yang lalu

Babinsa Kuala Kencana Beri Motivasi Kepada Petani Nanas

MONITOR, Jakarta - Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana, Kodim 1710/Mimika Serka Juventino melaksanakan kegiatan Komsos dan…

4 jam yang lalu

Menag: Rekomendasi BPK Menjadi Baseline Tindaklanjut

MONITOR, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) program dan…

9 jam yang lalu

Telkom Dukung Pemerintah Pulihkan Lahan Kritis dan Pembangunan Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional…

10 jam yang lalu

PUPR Lanjutkan Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol…

11 jam yang lalu

Komisi III Cek Persiapan Keamanan Jelang Berlangsungnya ‘World Water Forum’ ke-10 di Bali

MONITOR, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI melakukan pengecekan persiapan keamanan jelang…

12 jam yang lalu