Jumat, 26 April, 2024

Infrastruktur Terbengkalai, Hutang Pemkab Muba ke PT MSI Dipertanyakan

MONITOR, Musi Banyuasin – Banyaknya infrastruktur jalan yang rusak parah di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dipertanyakan banyak pihak. Pasalnya, Kabupaten Muba adalah salah satu kabupaten terkaya tidak hanya di Sumsel, bahkan di Indonesia. Tahun 2018 APBD Muba tembus Rp 3 Triliun. Keuangan Muba makin berlimpah lantaran awal 2018 lalu, Bupati Muba Dodi Reza Alex meminjam (berhutang) kepada PT SMI sekitar Rp 400 miliar. Artinya total anggaran Muba sebesar Rp 3, 4 Trilun.
Pertanyaannya dikemanakan uang sebesar itu? Mengapa justru infrastruktur jalan dan jembatan di Muba masih banyak yang rusak parah. 

Belum lagi masalah kemiskinan yang masih tinggi. Data BPS 2017 menyebutkan, Muba masuk dalam 3 kabupaten paling miskin di Sumsel bersama Muratara dan Lahat.
Pengamat kebijakan publik, DR. Tarech Rasyid menilai,  kondisi buruknya infrastruktur jalan di Muba yang menjadi perbincangan publik belakangan ini merupakan realitas atau fakta yang tidak bisa dibantah. Terlebih di era keterbukaan informasi  dan jejaring media sosial (medsos) yang sulit dikendalikan oleh siapapun. 

“Publik sudah dapat melihat kenyataannya. Apalagi beberapa video dan berita tentang  kerusakan jalan di Muba telah menjadi viral di medsos,’’ papar Tarech kepada awak media di Palembang, Rabu (4/4).

Menurut Tarech. Kebijakan Bupati Muba non aktif Dodi Reza Alex, terutama berkaitan dengan infrastruktur di Muba belum dapat dikatakan berhasil karena baru sebatas perencanaan saja. “Belum ada hasil sama sekali. Ini sebatas perencanaan,’’ tegas Doktor lulusan Unpad Bandung ini.

- Advertisement -

Yang menjadi pertanyaan, kata Tarech, mengapa Kabupaten Muba yang begitu kaya dan didukung APBD yang besar justru infrastrturnya kalah jauh dengan kabupaten dan kota lain di Sumsel yang APBDnya tidak tergolong kecil dan sedang.

“Inilah yang mengundang banyak pertanyaan. Sepertinya penggunaan APBD belum tepat sasaran,’’ ujar dosen UIBA dan UIN Raden Fatah Palembang ini.

Tarech juga menyorot kebijakan Pemkam Muba yang mencari anggaran pembangunan dengan cara berhutang dengan PT SMI sekitar Rp 400 miliar diluar APBD Rp 3 Triliun. Sebab, bila tidak dikelola dengan baik maka hutang Rp 400 miliar tersebut akan menjadi beban masyarakat Muba. 

“Anehnya, kok DPRD Muba tidak bereaksi dengan kebijakan berhutang ini. Kalau sudah disetujui dewan apa alasanya?,’’ tanya Tarech.

Tarech mengkritik kebijakan Dodi Reza yang suka berhutang untuk membiayai pembangunan Muba. Sebab sebagai pemimpin yang dibutuhkan kreatifitas menggali potensi potensi di Muba untuk meningkatkan APBD Muba.

“Hutang itu adalah beban APBD yang harus dibayar. Artinya rakyat Muba yang menanggungnya,’’ tegas Tarech.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Muba, Beni Hernedi mengakui  banyaknya ruas jalan di Kabupaten Muba yang rusak parah. Bahkan tidak sedikit ruas jalan seperti kubangan lumpur.  Pengakuan Beni Hernedi ini disampaikan melalui laman facebook Beni Hernedi pada 30 Maret 2018  pukul 21.55 WIB yang menguploade sejumlah foto tentang kerusakan ruas jalan di bumi Serasan Sekate tersebut.

Pengakuan Beni Hernedi yang juga Wakil Bupati Muba tersebut menjawab informasi yang simpang siur selama ini tentang banyaknya kerusakan jalan di Muba. Pasalnya,  sebelumnya para pendukung Cagub Sumsel nomor urut 4 yang juga Bupati Muba non aktif  Dodi Reza Alex menuduh bahwa video dan foto-foto kerusakan jalan di Muba yang viral di media sosial adalah kabar bohong alias hoax. Padahal dalam video dan foto yang viral tersebut sangat jelas merinci lokasi dan ada dialog warga dengan dialek khas Sekayu.

Dalam halaman facebooknya, Beni Hernedi menuliskan "atas banyaknya upload foto foto jalan berlumpur dalam wil Muba sebulan terakhir. Tantangan kami: curah hujan tinggi sebulan terakhir sehingga menghambat percepatan penanggulangan darurat. Tidak ada maksud pembiaran apalagi tidak peduli. Semoga dimaklumi. Pemimpin bukan saja bertanggungjawab kepada rakyat tetapi juga kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sikap Beni Hernedi yang mengakui banyaknya  ruas jalan di Muba yang mengalami kerusakan parah tersebut ditanggapi beragam. Sebagian masyarakat menganggap sikap Beni tersebut sebagai sebuah sikap gentleman dan sportif sekaligus membenarkan kabar yang beredar selama ini. Namun tidak sedikit warganet yang mencemooh. Mengingat Muba adalah kabupaten terkaya di Sumsel dengan APBD 2018 sekitar Rp 3 Trilun ditambah hasil hutang dengan PT SMI sekitar Rp 400 miliar. Dikemanakan dana sebanyak itu?

Sebelumnya jagat media sosial (medsos) Sumsel dihebohkan dengan viralnya video berisi banyaknya kerusakan ruas jalan  yang terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin  (Muba). Video yang dishare oleh akun facebook Ahmad Syauki tersebut menggambarkan betapa parahnya kerusakan jalan di kawasan Keban, Kecamatan Sanga Desa, Muba. Tampak mobil truk dan pengangkut BBM Pertamina terperosok ke dalam kubangan lumpur.

Sampai Jumat (2/3) pagi , kiriman video berdurasi  sekitar 2 menit itu sudah ditonton 10 ribuan dan dibagikan ribuan kali. Sebagian warganet berkomentar sinis dan menyesalkan parahnya kerusakan jalan di Kabupaten terkaya di Sumsel tersebut.

Namun ada beberapa yang mencoba berkomentar bahwa Bupati Muba, Dodi Reza Alex sedang berusaha memperbaiki ruas jalan tersebut. "Pak Dodi Reza akan baru beberapa bulan dilantik jadi bupati. Sabar saja nanti pasti diperbaiki," ujar akun Andi Martha.

Komentar Andi Marta itu sekilas memang benar. Dodi baru beberapa bulan dilantik, jadi kurang tepat kita sepenuhnya mengkritik. Kita harus memberikan kesempatan Dodi untuk memperbaikinya.  Jika dalam beberapa bulan atau tahun ke depan tidak kunjung diperbaiki, baru kita anggap Dodi telah gagal menjadi Bupati Muba.

Persolannya, bagaimana warga Muba bisa bersabar, dan Dodi dijamin akan memperbaikinya, kalau saat ini yang mana baru beberapa bulan dilantik jadi Bupati Muba, Dodi sudah mencalonkan diri sebagai Gubernur. Keikutsertaanya di Pilgub Sumsel 2018 menegaskan kalau Dodi tidak serius ingin membenahi insfastuktur di Muba, tepatnya mengkhianati janji kepada warga Muba.
Bahkan kalau memang serius akan membenahi insrastuktur jalan di Muba, tidak harus menunggu bertahun-tahun, karena sudah jamak dipahami, infrastuktur jalan yang baik akan menopang ekonomi yang baik pula. Kalau jalannya buruk, maka dipastikan akan menghambat perekonomian daerah tersebut. Dan itulah yang saat ini terjadi di Muba.

Pukulan untuk Dodi Reza Alex
Parahnya kerusakan jalan di Muba jelas menampar muka Dodi Reza Alex yang  kini menjadi Cagub Sumsel dengan jargon "2 Tahun Bisa". Pasalnya, jargon "2 Tahun Bisa" yang dikampanyekan Dodi Reza adalah untuk meyakinkan publik Sumsel bahwa infrastruktur jalan di Sumsel yang saat ini mengalami kerusakan akan dibereskan dalam waktu 2 tahun.

Melihat kegagalannya membereskan kerusakan jalan di Muba, jargon Dodi itupun dikritik habis oleh warganet. Berikut beberapa komentarnya:
"Makmane nak beneri provinsi, jalan kabupaten dewek bae lagi hancur,'' tulis akun Syaiful Sobri mengomentari.
"Apa kerja bupati sampai jalan parah gitu,'' ujar akun Durrotun Mak'ruf.

"Alangkah jat jalan. Bupati e siru nak nyalon gubernur. Daerah dewek belom teloroh. Loroh ke dlu beno2 kendak tu. Dikit2 pemimpin cerdas, dikit2 pacak tige bahasa..jaat ai,'' ujar akun Alan Alun.
Kerusakan jalan di Muba yang viral di medsos juga dishare akun Legar New di grup Menuju Sumsel 1 TH 2018.

Kerusakan  yang sangat parah terjadi di Desa Layan, Kecamatan Jirak. Selain itu,  berita dan gambar gedung SD seperti kandang kambing  di Desa Ulak Embacang, Muba juga viral di medsos.
Warganet prihatin dengan buruknya infrastruktur di Muba. Mengingat Muba adalah kabupaten terkaya di Sumsel. Kondisi warga Muba  yang masih banyak miskin juga bak pepatah bagai ayam mati di lumbung padi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER