Sabtu, 20 April, 2024

Menperin Ungkap Penyebab Industri Kerajinan Perak Mampu Bertahan

MONITOR, Yogyakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meyakini, industri kerajinan perak di Indonesia mampu berdaya saing di pasar internasional karena memiliki berbagai keunggulan seperti desain dan kualitas produknya. Hal itu terbukti, seiring perkembangan teknologi, sektor ini masih mengandalkan buatan tangan para pengrajinnya dalam proses produksi.

“Ini salah satu bukti talent kita yang tetap kompetitif. Di industrinya, sektor ini punya nilai tambah tinggi. Mulai dari bahan baku sampai barang jadi, nilai tambahnya bisa mencapai di atas 50 persen, kata Airlangga Hartarto kepada wartawan ketika mengunjungi sentra pengrajin perak di Kotegede, Yogyakarta, Kamis (29/3).

Menperin menjelaskan, Kotagede merupakan salah satu klaster atau kelompok industri kerajinan perak yang sudah lama dikenal dan masih lestari. Untuk itu, Kementerian Perindustrian mendorong sektor yang mayoritas skala industri kecil dan menengah (IKM) ini ke arah klaster karena para pelaku usahanya akan mudah mendapatkan bahan baku dan memasarkan produknya.

Bahkan, kompetensi para pengrajinnya akan semakin meningkat karena mereka berkumpul. Ini bisa terus menjaga keberlangsungan produktivitasnya. Konsepnya adalah one village one product, jadi perak menjadi kekuatan Kotagede. Di tempat lain juga ada, seperti yang berbasis produk kulit, paparnya.

- Advertisement -

Airlangga menyampaikan, industri kerajinan sebagai salah satu sektor yang tengah diprioritaskan pengembangannya. Alasannya, karena mampu menghasilkan nilai tambah tinggi, berdaya saing global, berorientasi ekspor, menyerap banyak tenaga kerja, serta didukung dengan ketersediaan sumber bahan baku yang cukup.

Berdasarkan catatan Kemenperin, industri kerajinan di dalam negeri lebih dari 696 ribu unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1,32 juta orang. Sementara itu, sampai dengan November tahun 2017, nilai ekspor produk kerajinan tahun 2017 berada di angka USD776 juta, naik 3,8 persen dibanding tahun 2016 sekitar USD747 juta.

Salah satu showroom kerajinan perak yang masih eksis di Kotagede adalah HS Silver yang telah berdiri sejak tahun 1953. Di showroom, HS Silver tidak hanya memajang produk saja, tetapi juga menyediakan ruang workshop. Para pengunjung bisa melihat secara langsung proses produksi kerajinan perak yang dibuat secara handmade oleh para pengrajin.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER