MONITOR, Jakarta – Hingga saat ini, Indonesia masih komitmen dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, Sigit Priohutoma.
Ia menjelaskan, di Indonesia angka penyebaran HIV/AIDS masih tinggi. Bahkan Indonesia berada di urutan ke-3 diantara 21 negara yang berada di kawasan Asia Pasifik.
"Setelah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di bubarkan pada tahun 2016, tugas dan fungsi KPA dipindahkan ke tugas dan fungsi ke Kemenko PMK. Adapun urusan teknisnya di Kementerian Kesehatan," ujar Sigit di ruang kerja Deputi 3, Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (27/3).
Terkait pencegahan penyebaran AIDS di Indonesia, Menurut Sigit, UNAIDS menawarkan bantuannya berupa teknical asisten maupun supporting program, pelatihan, maupun kegiatan lainnya yang bersifat atau bertujuan untuk pencegahan AIDS.
"Dalam hal ini UNAIDS sangat menekankan pada program pencegahan, selain karena Indonesia masih menempatai urutan ke-3 dalam penyebarab AIDS, juga karena untuk proses penyembuhan penyakitnya, Indonesia berjalan relatif cukup baik," kata Sigit.
Sampai saat ini pihak Kemenko PMK masih terus diskusi dengan Country Director UNAIDS Indonesia terkait dengan format pembentukan kelompok kerja (Pokja) pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
"Sebenarnya kita sudah memiliki lembaganya, namun tidak dalam bentuk Inpres atau Perpres. Lembaga tersebut berupa lembaga koordinasi dibawah Kemenko PMK," tambah Sigit.