Categories: GAYA HIDUPKESEHATAN

Perhatikan, ini Pengaruh Buruk Kelebihan Asam Basa dalam Tubuh

MONITOR – Dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam telah terbukti bahwa kelebihan basa (asam) tubuh seringkali mengalami gejala kelelahan, nyeri bahkan osteoporosis. Hal tersebut disebabkan oleh mekanisme penyeimbangan, tubuh secara otomatis menarik kalsium dari jaringan tulang untuk menetralkan kelebihan basa. Jika terjadi kelebihan zat basa pada tubuh akan menyebabkan bertumbuhnya sel kanker. 

Berdasarkan prinsip seorang profesor pertanian di Universitas Nagoya Jepang, Akihiro Yamashita, ia mengatakan, salah satu minuman yang paling populer saat ini untuk menyembuhkan kelebihan zat basa adalah adalah Pi atau lebih dikenal dengan air basa.

Dilansir Zing.vn, Pi memiliki sifat unggul melawan radikal bebas dengan antioksidan 3 kali lebih kuat dari teh hijau atau minyak hati, menghilangkan racun, mendetoksifikasi alkohol, hal ini dapat membantu memperbaiki penyakit pencernaan dan mencegah kanker.

Hidrogen yang terkandung di dalamnya dapat menghilangkan radikal bebas, zat mutagenik, yang membuat insulin mengangkut secara normal ke sel-sel di tubuh. Berkat PH tinggi (alkalinitas tinggi), minuman ini membantu menetralkan limbah basa dalam tubuh. Molekul air kecil mudah diserap ke dalam sel untuk membantu menghilangkan racun dalam tubuh dengan cepat.

Pi sendiri mengandung ion kalsium sehingga mudah bagi pankreas, sehingga tubuh tidak akan kekurangan kalsium. Sifat antioksidan yang kuat memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan memperlambat proses penuaan sel, mendukung sistem kekebalan tubuh secara efektif.

Memang tubuh manusia cenderung basa dan jarang terjadi kondisi basa yang tinggi. Tapi tentu saja tubuh bisa menjadi terlalu basa jika kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah karena terlalu banyak karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.

Orang-orang yang menderita basa berlebih pernafasannya menjadi lebih cepat dan sering terlihat cemas. Apabila kondisinya memburuk bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran. Jika bernapasnya terlalu cepat ajari si penderita untuk belajar menahan napas selama mungkin sehingga lebih sedikit karbondioksida yang keluar.

Untuk menurunkan tingkat stres agar pH kembali ke batas normal bisa juga mencoba melakukan latihan pernapasan dan berjalan kaki 10 menit setiap hari juga bisa mengurangi stres dan memulihkan keseimbangan.

Recent Posts

Kemenag Umumkan Finalis Pesantren Award 2025 dari Berbagai Kategori

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama hari ini mengumumkan finalis Pesantren Award 2025 dari berbagai kategori.…

41 menit yang lalu

Panglima TNI dan Menhan Hadiri Raker dengan DPR Bahas Penyesuaian Anggaran 2026

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie…

9 jam yang lalu

Agar Tak Seperti di Nepal, DPR RI Ingatkan Negara Harus Makin Baik Realisasikan Harapan Publik

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyoroti…

12 jam yang lalu

DPR Minta Kapolri Bebaskan Pendemo yang Ditahan dan Temukan yang Hilang

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman mendesak Kapolri Jenderal Listyo…

12 jam yang lalu

Wamen Helvi: Transformasi Legalitas UMKM untuk Perluas Lapangan Kerja

MONITOR, NTB - Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, mengatakan transformasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah…

13 jam yang lalu

DPR Setujui Usulan Kenaikan Anggaran Kemenag 2026

MONITOR, Jakarta - Komisi VIII DPR RI menyetujui usulan kenaikan pagu dan realokasi anggaran Tahun…

14 jam yang lalu