Categories: EKONOMIINDUSTRI

Temuan Pengurai Limbah Diharap Jadi Solusi Atasi Masalah Limbah Kawasan Industri

MONITOR, Jakarta – Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang menemukan mikroba pengurai limbah dan sistem pengolahan limbah terintegrasi. Penemuan ini diharapkan dapat menjawab seputar masalah limbah yang kerap dikeluhkan warga sekitar kawasan industri.

“Masalah pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat di lingkungan industri terus menjadi perhatian Kemenperin dalam membangun industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara.

Menurut Ngakan, sistem pengolahan limbah terintegrasi ini pada prinsipnya adalah implementasi teknologi pengolahan anaerob-wetland. Teknologi anaerob merupakan sistem pengolahan limbah secara biologi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa polutan dengan memanfaatkan aktivitas mikroba.

“Pengolahan ini dilakukan secara anaerob atau tanpa udara. Sebagai proses lanjutan dalam pengolahannya, teknologi anaerob ini dikombinasikan dengan wetland yaitu proses pengolahan dengan menggunakan tanaman sebagai medianya,” jelasnya.

Jadi, selain menggunakan mikroba, BBTPPI juga mengembangkan pengolahan air limbah menggunakan tanaman berakar (wetland). Setelah limbah diurai mikroba, limbahakan dilewatkan dalam tanaman berakar, yang akan menyerap unsur-unsur polutan.

Ngakan menyampakan, penemuan sistem terintegrasi pengolahan limbah ini akan diduplikasi kepada perusahaan-perusahaan sejenis. “Karena sebelumnya, dalam upaya mengurai limbah padat, sejumlah perusahaan menggunakan zat kimia, di mana hasil pengolahannya masih mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3),” ungkapnya. Untuk itu, melalui mikroba anaerob,limbah yang dihasilkan akan memenuhi baku mutu atau standar hasil limbah kualitas terbaik dan bebas dari limbah B3.

Penelitian sistem pengolahan limbah terintegrasi ini sudah diterapkan di PT Korin Jaya yang bergerak di bidang produksi karton. Direktur Operasional PT Korin Jaya, Mr Park Jung Yong menyatakan, limbah yang tadinya berwarna hitam pekat dan padat, kini telah berubah seperti air sungai. “PT Korin peduli dengan lingkungan. Karena itu, penelitian dari BBTPPI kami terapkan supaya masyarakat terbebas dari kanker," tuturnya.

Menurutnya, dengan menerapkan hasil penelitian BBTPPI, biaya yang dikeluarkan perusahaan menjadi lebih kecil dibandingkan dampak pencemaran yang terjadi di lingkungan dan masyarakat. “Kami akan mengajak perusahaan lain dapat melihat kinerja hasil penelitian dari Kemenperin ini,” ujarnya.

Recent Posts

Mendag Zulhas Ajak Pelaku Usaha Penuhi Standar Potong Hewan Unggas

MONITOR, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak para pelaku usaha rumah potong hewan (RPH)…

5 jam yang lalu

Babinsa Kuala Kencana Beri Motivasi Kepada Petani Nanas

MONITOR, Jakarta - Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana, Kodim 1710/Mimika Serka Juventino melaksanakan kegiatan Komsos dan…

5 jam yang lalu

Menag: Rekomendasi BPK Menjadi Baseline Tindaklanjut

MONITOR, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) program dan…

9 jam yang lalu

Telkom Dukung Pemerintah Pulihkan Lahan Kritis dan Pembangunan Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional…

11 jam yang lalu

PUPR Lanjutkan Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol…

12 jam yang lalu

Komisi III Cek Persiapan Keamanan Jelang Berlangsungnya ‘World Water Forum’ ke-10 di Bali

MONITOR, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI melakukan pengecekan persiapan keamanan jelang…

13 jam yang lalu