MONITOR, Jakarta – Perkataan Ketua DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) pada acara syukuran di kediamannya belakangan menuai kritikan.
Setelah Koordinator Jaringan Akar Rumput (Jangkar) Cak Imin angkat bicara terkait hal itu, kini giliran Ketua Jangkar Cak Imin Sintang, Kalimantan Barat Andi Irsan turut mengecam sikap OSO yang dinilai tak pantas dilakukan seorang tokoh.
"Beliau itu tokoh nasional, ketua umum DPP Hanura, dan ketua DPD RI. Masa berbicara tak elok seperti itu," kata Andi dalam pernyataan pers yang diterima MONITOR, Jumat (23/2).
Seperti diberitakan sebelumnya, OSO berkelakar tentang keberanian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyodorkan ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar untuk maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2019 mendatang. Namun kelakar OSO tersebut dinilai menggunakan kata-kata yang "bergaya preman" alias kasar.
"Masa, PKB saja berani orang pendek gitu jadi wakil. Masa kita enggak berani," ucap OSO dihadapan kadernya yang hadir pada acara syukuran partai, Kamis (22/2) kemarin seraya menyatakan bahwa kadernya harus mendukung Ketua Dewan Pembina Partai Hanura untuk maju sebagai cawapres.
(Baca: Jangkar Cak Imin Sentil 'Gaya Preman OSO' : Tidak Lucu!)
Terlepas dari konteks serius atau tidak, Andi yang juga aktivis muda NU tersebut menilai perkataan OSO yang "mengolok-olok Cak Imin" jelas sebuah penghinaan.
"Ini tak bisa ditolerir, jelas sebuah penghinaan. Saya kira OSO harus minta maaf secara terbuka dan jangan sampai terulang lagi, kapanpun dan kepada siapapun," pungkas Andi Irsan.
MONITOR, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) program dan…
MONITOR, Jakarta - Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol…
MONITOR, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI melakukan pengecekan persiapan keamanan jelang…
MONITOR, Jakarta – Industri energi di Indonesia saat ini tengah berhadapan dengan trilema energi, yakni…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah mengakselerasi sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman di destinasi wisata.…