Categories: BISNISEKONOMI

Politisi Golkar Sindir Tokoh Penolak Industri Tembakau

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo menyindir tokoh-tokoh yang menyatakan perlawanannya terhadap industri tembakau. Menurut Firman, mereka yang menolak tersebut tidak mengetahui apa yang mereka tolak.

“Apakah meraka sadar atau tidak bahwa industri tembakau juga merupakan komonditi strategis dan mempunyai nilai strategis baik dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan,” kata Firman dalam keterangan tertulis, Jumat (16/2).

Dari aspek ekonomi, lanjut Firman, industri tembakau berkontribusi pada penerimaan negara hingga Rp 120-150 triliun per tahun. Menurut hitungannya, jumlah tersebut mampu menompang postur APBN Nasional. Dari cukai rokok juga mampu mensubsidi BPJS Nasional bagi rakyat miskin.

“Dari aspek sosial, industri tembakau sudah memberikan kesempatan kerja bagi warga masyarakat yang cukup besa yang mayoritas adalah tenaga kerja kaum ibu/perempuan. Dan pekerja tersebut sudah mengabdi puluhan tahun dan penompang kehidupan rumah tangga mereka,” ujarnya.

Disamping industri pertembakauan, lanjut Ketua Pansus RUU Pertembakauan DPR ini menjelaskan, industri tembakau juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dengan pendapatan hingga Rp 54 juta rupiah per hari. Hal itu ia klaim jauh lebih baik dari comonditas pertanian lainnya seperti padi, bawang merah, dan jagung.

“Dari aspek budaya kretek adalah merupakan warisan budaya bangsa Indonesia, yang dirintis oleh salah seorang tokoh dan entepreneur (pengusaha) dari Kudus yaitu Niti Semito yang akhirnya VOC tertarik masuk ke Indonesia karena keunggulan kretek tersebut. Dan masih banyak lagi nilai-nilai positif dari indistri tembakau nasinonal kalau dibedah secara menyeluruh,” papar Ketua Umum IKPP Pati ini.

Namun anehnya, menurut Firman, tokoh-tokoh yang ia sindir tidak bergeming ketika menjumpai maraknya peredaran narkoba yang jelas-jelas peredarannya akan merusak bangsa. “Dan hanya untuk kepentingan mereka saja karena mungkin adanya kepentingan asing yang mem-beck up di belakangnya,” ujarnya.

“Kenapa mereka bungkam seribu bahasa tentang maraknya penyelundupan Narkoba yang jumlahnya sudah mencapai satu ton lebih seperti yang ditangkap di Batam akhir-akhir ini oleh aparat. Itu justru jadi ancaman besar bagi generasi penerus bangsa. Presiden sudah berkali-kali menyerukan darurat narkoba tetapi meraka juga diam seribu bahasa tutup mata, tutup telinga seolah tidak terjadi apa-apa. Justru kelompok ini mengusik kehidupan masyarakat dan industri yang jelas-jelas masih ada manfaatnya bagi rakyat,” pungkasnya.

Recent Posts

Dukung Rencana Prabowo, Partai Gelora Siapkan Relawan untuk Palestina

MONITOR, Jakarta - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia siap mendukung kebijakan Pemerintah di bawah kepemimpinan…

56 menit yang lalu

Helmi Nasaruddin Ajak Perempuan Aktif Gerakan Pelestarian Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Helmi Nasaruddin Umar mengatakan bahwa…

2 jam yang lalu

Generasi Muda Ingin Langsung Kerja, Kelas Industri Kemenperin Diserbu Peserta

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian beperan aktif dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri nasional yang…

3 jam yang lalu

Upaya Stabilkan Harga Ayam Hidup, Kementan Pantau Serapan Ayam Besar oleh Perusahaan Integrator dan Pabrik Pakan

MONITOR, Bogor - Kementerian Pertanian memantau langsung serapan ayam hidup ukuran besar dari peternak mandiri…

5 jam yang lalu

Luncurkan GERINA, Prof Rokhmin Puji Ulama Visioner Ustaz Adi Hidayat

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, memberikan apresiasi tinggi kepada…

6 jam yang lalu

Ketum F-Buminu Sarbumusi Sebut Jeratan Scam Judi Online dan TPPO Kejahatan Sistematis

MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Buruh Migran Nusantara Sarikat Buruh Muslimin Indonesia…

7 jam yang lalu