Categories: EKONOMI

Strategi Kemenkop UKM Pantau Kinerja UMKM

MONITOR, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM akan menerapakan Aplikasi Early Warning System (EWS) yang merupakan aplikasi berbasis web guna membantu KUMKM dalam menganalisis kondisi atau kinerjanya.

"Apakah Koperasi dan UMKM itu sehat, cukup sehat dan tidak sehat. Jika usahanya mengalami penurunan atau tidak sehat, maka bisa segera melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi aplikasi tersebut," jelas Deputi Bidang Restrukturisaai Usaha Kemenkop dan UKM, Abdul Kadir Damanik dalam konferensi pers, Rabu (24/1/2018) di Jakarta. 

Rencananya, aplikasi akan segera diterapkan di tahun ini, dan akan dilengkapi dengan skema penyelesaiannya sesuai dengan rekomendasi hasil diagnose dan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk membantu KUMKM menyelesaikan persoalan yang dihadapi. 

Selain itu, Kemenkop dan UKM juga menyediakan fasilitas pendampingan tenaga ahli dan menjalin kerjasama dengan konsultan PLUT, guna mengoptimalisasi penerapan EWS. Dengan demikian, KUMKM bisa meningkatkan daya saing di tengah kondisi persaingan yang semakin kompetitif di era pasar bebas. 

Dalam pemaparannya, Abdul Kadir Damanik juga menyampaikan bahwq SKKNI Pendamping UMKM telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor: 181 Tahun 2017 tanggal 19 Juni 2017 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen Bidang Pendamping Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 

Disamping adanya fasilitas pendampingan, Abdul menegaskan bahwa KUMKM juga harus memperkuat kemitraan dengan usaha besar.

"Harus mengedepankan prinsip-prinsip saling membutuhkan, memperkuat, menguntungkan, dan mempercayai," tegasnya. 

Melalui kemitraan, kata Abdul, KUMKM diharapkan bisa mendapat pembelajaran baik di bidang pemasaran, manajemen, pemanfaatan teknologi dan juga diharapkan bisa merubah mind set KUMKM dalam mengembangkan usahanya yang berbasikan permintaan pasar. 

Adapun, produk-produk KUMKM yang difasilitasi dalam kegiatan kemitraan usaha yaitu memiliki prospek pasar untuk disinergikan dengan usaha besar dan bergerak di berbagai sektor, seperti makanan, minuman, produk olahan, fesyen, craft, home deco/home ware.

Sementara untuk kriteria produknya yaitu memilki prospek pasar, berkualitas, memiliki kapasitas produksi yang memadai, dan kemasan yang baik, serta diutamakan yang sudah memiliki legalitas.

Recent Posts

Dukung Pengembangan Ekonomi Nasional, Kopdit CU Lete Konda NTT Nikmati Layanan LPDB-KUMKM

MONITOR, Jakarta - Koperasi adalah salah satu jenis usaha yang berperan penting untuk perekonomian masyarakat.…

13 menit yang lalu

Lakukan Rapat Tinjauan Manajemen, UNAS Konsisten Tingkatkan Budaya Mutu

MONITOR, Jakarta – Universitas Nasional (UNAS) secara konsisten terus meningkatkan budaya mutunya. Hal tersebut diimplementasikan…

31 menit yang lalu

Tim U-23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024

MONITOR, Jakarta - Tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan 0-2 dari Uzbekistan pada laga semifinal…

1 jam yang lalu

Bakamla RI Evakuasi ABK Kapal Tanzania Terbakar di Perairan Pulau Timor

MONITOR, Jakarta - Kapal Negara (KN) Pulau Marore - 322 Bakamla RI di bawah komando…

2 jam yang lalu

Gerakan Pencegahan Malaria Harus Konsisten

MONITOR, Jakarta - Gerakan pencegahan penyakit malaria harus konsisten dilakukan dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang…

3 jam yang lalu

Kunjungi farm lele bioflok, Prof Rokhmin: inilah esensi green dan sircular economy

MONITOR, Bekasi – Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Prof. Rokhmin Dahuri saat mengunjungi Eazy Farm…

3 jam yang lalu