MONITOR, Jakarta – Kebijakan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang memberlakukan Jalan Raya Jati Baru depan Stasiun Tanah Abang sebagai tempat Pedagang Kaki Lima (PKl), mulai diprotes.
Adalah Eti, salah seorang pedagang Blok G pasar Tanah Abang, yang tidak suka dengan kebijakan Anies menggunakan Jalan Raya Jati Baru untuk PKL.
"Yang jelas Anies mengeluarkan kebijakan itu, yang sangat merugikan kami yang berjualan di kios seperti ini. Bayangkan gara-gara kebijakan itu pendapatan kami merosot drastis," ujarnya ke Monitor, Senin (15/1).
Eti pun mengatakan, dia beserta teman-temannya yang berjualan di kios Blok G, berencana meninggalkan kiosnya dan ikut berjualan dibawah di jalan raya bersama PKL lainya.
"Apa boleh buat kita tinggalin aja nih kios, mending balik lagi jadi PKL aja," tegasnya.
Sementara itu dari pantauan Monitor, PKL yang berjualan disepanjang Jalan Raya Jati Baru semangkin banyak. Namun banyak mereka yang mengeluhkan banyaknya pengeluaran yang harus mereka keluarkan terkait adanya jatah-jatah uang dari oknum-oknum preman.
MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengungkapkan rasa prihatin atas peningkatan…
MONITOR, Jakarta - Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai…
MONITOR, Jakarta - Direktorat Guru dan Tenag Kependidikan (GTK) Madrasah menjalin kerja sama dengan Kementerian…
MONITOR, Jakarta - Kabar baik bagi para pelaku usaha dan eksportir. Pemerintah Indonesia dan Pemerintah…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Menteri…