Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Kehadiran Petani Muda Diperlukan Guna Wujudkan Swasembada Pangan

MONITOR, Yogyakarta – Guna menarik minat generasi muda terjun ke sektor usaha pertanian, Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta akan meningkatkan penerapan mekanisasi pertanian.

"Sekarang kami gencarkan mekanisasi pertanian untuk regenerasi petani," kata Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian (Distan) DIY Anton Raharja di Yogyakarta, Minggu (14/1).

Program mekanisi pertanian, menurut Anton,  memanfaatkan alat pertanian modern. Hal itu telah diberlakukan di dua kecamatan percontohan di Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman dan Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo.

Menurut Anton, lahan percontohan pertanian modern itu telah dikembangkan bersama Universitas Gadjah Mada (UGM). Alat tersebut dilengkapi dengan berbagai komponen alat pertanian modern seperti traktor, rice transplanter, mesin dapog, harvester.

"Penerapannya kami utamakan di daerah yang datar dulu, khususnya di luar Gunung Kidul," katanya.

Menurur Anton, dinas pertanian di masing-masing kabupaten telah mengadakan pelatihan pengoperasian peralatan pertanian modern itu khususnya bagi generasi muda sebagai upaya regenerasi.

Dinas Pertanian DIY sendiri juga akan meningkatkan usulan penyaluran bantuan-bantuan alat pertanian modern dari Kementerian Pertanian ke daerah tersebut.

Kepala Bidang Koordinasi Penyuluhan, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY, Barudin, mengatakan agar target swasembada serta ketahanan pangan baik di tingkat regional maupun nasional dapat terus berlanjut, mau tidak mau diperlukan kehadiran petani muda sebagai generasi penerus.

"Sekarang umumnya petani sudah 'sepuh'. Dengan demikian kehadiran para penyuluh di daerah juga diharapkan mampu menyiapkan petani muda yang menggarap sawah dengan teknologi," ungkapnya.

Mengacu data Sensus pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, jumlah rumah tangga petani (RTP) di DIY pada 2013 mencapai 495.781 orang atau menurun dari 2003 yang masih mencapai 574.920 orang.

Saat ini petani muda dengan rentang usia 15-44 tahun hanya sebanyak 122.900 petani atau 24,7%.

Saat ini dari data yang ada, jumlah petani dengan usia 45-54 tahun sebanyak 135,3 ribu petani atau 27,3%. Sisanya, 237.528 orang atau 47,91% merupakan petani dengan usia di atas 55 tahun. 

Recent Posts

Menag Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah…

5 menit yang lalu

KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung –…

3 jam yang lalu

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

10 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

13 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

14 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

17 jam yang lalu