MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga Tbk menargetkan operasi ruas tol baru sepanjang 175 kilometer tahun 2018 ini. Jalur Tol ini di luar ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,17 km dan Ngawi-Kertosono.
"Kedua ruas ini harusnya tuntas tahun lalu," kata Dirut PT Jasa Marga Desi Arryani kepada media di Jakarta.
Tol Ngawi-Kertosono sendiri sepanjang 87 km, terbagi menjadi empat seksi dan sebagian konstruksinya sepanjang 37,5 km menggunakan dana APBN dan 49,5 km dibangun oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Jasa Marga. Total konsesi yang dimiliki BUMN tol itu hingga akhir tahun ini sepanjang 1.496 km.
"Dari jumlah itu, yang sudah operasi adalah sekitar 700 km dan sisanya sedang dalam proses penyelesaian konstruksi dan tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa," jelas Desi.
Terkait dengan tol mana yang akan dioperasikan hingga mencapai tambahan tol baru 175 km itu, Desi belum merinci karena semuanya sedang dalam proses.
Sebelumnya, usai menghadiri Festival Jalan Tol Ngawi-Kertosono di gerbang tol Madiun (6/1), Desi menjelaskan Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono adalah bagian dari Tol Trans Jawa yang ditargetkan selesai akhir tahun ini.
"Setelah Trans Jawa selesai, kami juga dimungkinkan menambah ruang lingkup pekerjaan tol baru sesuai permintaan masyakarat Jawa Timur," kata Desi.
Desi menyebutkan, tambahan ruang lingkup pekerjaan baru itu antara lain Tol Kediri-Kertosono yang trafik lalu lintasnya juga ramai.
"Selain itu, ruas Situbondo-Probolinggo-Lumajang. Ya, wacananya seperti itu. Memang bagus kalo ada sodetan tol di antara ruas Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 170 km," kata dia.
Mengenai kemajuan konstruksi tol Ngawi-Kertosono, Data Kementerian PUPR menyebutkan, untuk porsi pemerintah yakni Saradan-Kertosono telah mencapai 45,38 persen.
Besaran tarif per kilometer ruas itu ketika dioperasikan sekitar Rp1.200-1.300 untuk kendaraan golongan satu. Kehadiran Tol Ngawi-Kertosono akan meningkatkan efisiensi biaya distribusi barang dan jasa serta berdampak pada peningkatan perekonomian.
Tol Ngawi-Kertosono memiliki tiga Gerbang Tol (GT) yang menerapkan sistem transaksi tertutup dan pembayaran tol elektronik atau non-tunai. Ketiga GT itu adalah GT Madiun, GT Caruban, dan GT Nganjuk.
Untuk Tol Solo-Ngawi kemajuan konstruksinya sudah lebih 90 persen dengan pekerjaan yang tengah dilakukan adalah penyelesaian jalan layang (over pass). Dari 61 yang dikerjakan, 23 buah segera diselesaikan terutama yang dekat dengan permukiman.
MONITOR, Jakarta - Jemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 437 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi diberangkatkan hari ini,…
MONITOR, Jakarta - Untuk mewujudkan pemilu bersih perlu adanya UU Anti Money Politic dan penguatan…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 437 petugas haji Indonesia dalam hitungan jam akan segera diberangkatkan ke…
MONITOR, Jakarta - Layanan pelatihan regular atau tatap muka yang diselenggarakan Kementerian Agama melalui Pusdiklat…