Panen Padi di Banjarnegara

MONITOR Banjarnegara –  Mengawali Tahun 2018, kegiatan panen di Jawa Tengah terus berlanjut bahkan semakin luas hamparan sawah yang di panen. Sesuai prediksi puncak panen raya akan terjadi pada bulan Januari -Februari 2018.

Melihat panen yang terus berlanjut, membuat optimis di produksi padi di Jawa Tengah sebagai penyangga utama produksi padi di indonesia aman.

Di bulan Januari ini, alokasi panen untuk di Jawa Tengah ada 110.652 ha dan alokasi panen di Kabupaten Banjarnegara ada 735 ha, mampu menyediakan beras untuk memenuhi konsumsi masyarakat. Harga penawaran beras cukup baik harga beras stabil. Fenomena kekurangan pasokan beras yang biasa terjadi di bulan Januari dan Februari tidak akan terjadi.

Terjaminnya produksi padi Kabupaten Banjarnegara ini disebabkan karena Pemerintah Pusat dan Daerah benar-benar untuk terus menjamin bahkan meningkatkan produksi padi. Misalnya, untuk mengantisipasi dampak paceklik, pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor dan benih berkualias, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya.

Pendampingan dan terjun kelapangan pun massif dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman. Kementan bersama pemerintah daerah terus memberikan bimbingan dan pengawalan serta usaha peningkatan produksi dan peroduktifitas padi. Jadi proses produksi berjalan lancar.

Terkait hal ini, petani desa mengungkapkan bantuan pemerintah benar-benar membantunya. Bantuan berupa pompa air, benih dan traktor telah membuat tanaman padi berhasil dipanen dengan hasil yang meningkat. 
Perlu diketahui, berdasarkan data Kementan, luas tanam pada secara nasional pada Juli – September 2017 mencapai 1,0 – 1,1 juta hektar perbulan. Ini berarti naik dua kali lipat dari tahun sebelum ada program Upsus hanya 500 ribu hektar perbulan.

Total panen padi di bulan Desember 2017  ini seluas 1,1 juta hektar dengan hasil mencapai 6 juta ton GKG atau 3 juta ton beras. Produksi ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras nasional  2,6 juta ton dan berarti surplus 0,4 juta ton.
Peningkatan luas tanam musim kering Juli -September naik dua kali lipat merupakan solusi permanen dari dampak  Program Upsus Menteri Pertanian  Andi Amran Sulaiman telah menyelesaikan rehabilitasi jaringan irigasi tersier 3,4 juta hektar atau 113%, pembangunan 2.278 unit embung/dam parit/ long storage, perluasan dan optimasi lahan 1,08 juta hektar, pengembangan lahan rawa 367 ribu hektar, mekanisasi dengan bantuan alsintan traktor, pompa, rice transplanter, combine harvester 284.436 unit naik 2.175 persendaritahun 2014.

Kemudian, bantuan benih 12,1 juta hektar, pupuk bersubsidi 27,64 juta ton dan asuransi usahatani padi 1,2 juta hektar.

Recent Posts

Diramaikan 30.000 Pengunjung, Erick Thohir Dukung Pengembangan UMKM daerah lewat Karya Nyata Fest Vol.6 Pekanbaru

MONITOR, Pekanbaru - Menteri BUMN Erick Thohir terus membuktikan dukungannya dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil,…

13 menit yang lalu

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

MONITOR, Jakarta - Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar rapat terbatas…

1 jam yang lalu

Ketua MPR Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea Bangun LNG Center di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung…

2 jam yang lalu

AKBIL Lombok Sukses Melaksanakan Webinar Nasional

MONITOR, Jakarta - Kampus Akademi Bisnis Lombok (AKBIL) sukses menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema “Strategi…

2 jam yang lalu

Kementan Menggerakan Percepatan Tanam di Banyuwangi

MONITOR, Banyuwangi - Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi meninjau area pesawahan di Desa…

2 jam yang lalu

Dukung Pengembangan Ekonomi Nasional, Kopdit CU Lete Konda NTT Nikmati Layanan LPDB-KUMKM

MONITOR, Jakarta - Koperasi adalah salah satu jenis usaha yang berperan penting untuk perekonomian masyarakat.…

3 jam yang lalu