Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Kemenperin Turut Serta Meriahkan Sail Sabang 2017

MONITOR, Jakarta – Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengungkapkan, pihaknya ikut serta memeriahkan perhelatan akbar Sail Indonesia seri ke-9, yakni Sail Sabang 2017 yang digelar di Kota Sabang, Provinsi Aceh pada 28 November-5 Desember 2017. 

Partisipasi ini berupa fasilitasi empat IKM unggulan dari Provinsi Aceh untuk tampil di Pameran Wonderful Sabang & Marine Expo 2017, yang merupakan salah satu rangkaian acara Sail Sabang 2017 di Dermaga Jetty CT-3 BPKS, Sabang.

“Dari empat IKM itu, mereka menampilkan produk kopi gayo khas Aceh, yaitu Ara Kopi Gayo dan Garabi Coffe serta suvenir bordir Aceh dari Cut Nyak dan Mutiara,” ujarnya Gati di Jakarta, Selasa (5/11).

Menurut Gati, pameran ini bertujuan untuk mempromosikan potensi produk-produk unggulan Indonesia, khususnya Provinsi Aceh. “Diketahui share PDRB sektor industri di Provinsi Aceh pada tahun 2016 mencapai 5,36 persen, dengan jumlah industri kecil 65.492 unit dan industri menengah 30 unit pada tahun 2015,” imbuhnya.

Di stan Kemenperin, pengunjung tidak hanya bisa melihat dan membeli produk IKM tersebut, tetapi juga disajikan secara gratis kopi Arabika Gayo khas Aceh agar pengunjung bisa menikmati citarasanya. Kopi arabika Gayo telah terdaftar indikasi geografis sejak tahun 2009 sebagai kopi asli dari derah kabupaten Aceh Tengah. 

“Industri kopi merupakan salah satu sektor prioritas yang ditetapkan oleh Kemenperin sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035, dan merupakan fokus komoditas pembinaan Kemenperin khususnya Direktorat Jenderal IKM,” papar Gati.

Pada tahun ini, Kemenperin telah melaksanakan beragam program pengembangan SDM industri kopi dan fasilitasi alat pengolahan kopi di berbagai sentra penghasil kopi khas dan IKM pengolahan kopi potensial di Indonesia. “Pada tahun 2018-2019, kami akan terus melanjutkan berbagai program dan kegiatan pengembangan IKM kopi di Indonesia dengan fokus pada penumbuhan wirausaha baru IKM kopi di seluruh sentra potensial yang mempunyai Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI),” ujar Gati.

Sementara itu, Bordir Aceh telah menjadi salah satu ujung tombak perekonomian rakyat Aceh. Seni kerajinan yang sudah lama ditekuni masyarakat Aceh ini dilahirkan secara turun-temurun, dengan alur motif yang khas dan pesona pada perpaduan warna yang mencolok. “Bordir Aceh kini mendominasi semua corak hiasan pada suvenir, sepeti tas, sehingga dijulukilah tas Aceh,” imbuhnya.

Recent Posts

Sertifikasi Halal, Peningkatan Omset, dan Proteksi Konsumen

MONITOR, Jakarta - Dalam rentang waktu lima bulan belakangan, omset penjualan online produk minuman milik…

39 menit yang lalu

Peresmian Rumah BUMN Pekanbaru, Langkah Pasti Erick Thohir Berdayakan UMKM Lokal

MONITOR, Pekanbaru - Menteri BUMN, Erick Thohir secara konsisten mengambil langkah untuk memberdayakan UMKM lokal…

2 jam yang lalu

Larangan Toko Kelontong Beroperasi 24 Jam Bentuk Diskriminasi terhadap Pelaku Usaha Kecil

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menegaskan larangan agar toko kelontong…

2 jam yang lalu

Siswa MTsN 1 Pati Raih Medali Emas dan Perak Olimpiade Matematika Internasional di Thailand

MONITOR, Jakarta - Tiga siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati memboyong dua medali emas…

3 jam yang lalu

BNI Investor Daily Summit 2023, Ini Pesan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Presiden Joko Widodo berpendapat kerja sama tim menjadi hal krusial dalam menjaga…

3 jam yang lalu

Menag Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah…

4 jam yang lalu