Categories: NASIONALPOLITIK

Rekomendasi Hari Maritim Nasional

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dengan panjang 81.000 km2 dan luas laut sekitar 3,1 km2 (0,3 juta km2 perairan teritorial dan 2,8 juta km2 perairan Nusantara).

Berdasarkan UNCLOS 1982 (United Nations Convention On The Law Of The Sea
1982), Indonesia diberi hak berdaulat (sovereign right) memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2,7 juta km2 yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi dan pengelolaan sumber daya hayati dan
non hayati, penelitian dan jurisdikasi mendirikan instalasi atau pulau buatan.

Selain itu, Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari beberapa pulau yang memiliki suku, adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda-beda dalam penguasaan dan pemanfaatan sumber daya.

Jika potensi sektor maritim dikelola dengan baik maka akan menghasilkan pendapatan negara yang mencapai 1,2 Triliun Dollar AS (Kompas, 2014).

Bisa dibayangkan dengan potensi yang begitu besar tersebut akan mampu memberikan kesejahteraan rakyat Indonesia terutama yang hidup di kepuluan dan pesisir.

Oleh karenanya, ada beberapa rekomendasi kepada pemerintahan Jokowi -JK berkaitan dengan Hari Maritim Nasional:

Pertama, segera menghadirkan Universitas Maritim di daerah kepulauan untuk peningkatan SDM masyarakat kepulauan dan pesisir dalam memanfaatkan potensi maritim yang dimiliki masing-masing daerah. "Indonesia adalah negara maritim, miris jika tidak punya universitas maritim".

Kedua, Memberikan kedaulatan yang seluas-luasnya kepada pemerintah kabupaten/kota untuk penentuan kebijakan sistem pengelolaan Sumber Daya Maritim dengan cara merevisi kewenangan provinsi terhadap hak pengelolaan laut yang ditetapkan sejauh sepertiga dari wilayah laut adalah kewenangan provinsi sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 jo dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 

Tentu aturan ini sangat tidak berkeadilan jika dibandingkan dengan kewenangan dan resiko yang harus diterima kabupaten yang realitasnya bersentuhan langsung dengan masyarakatnya.

Ketiga, mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri kreatif masyarakat kepulauan dan pesisir melalui pendampingan dan permodalan dengan skema mentoring dan koperasi nelayan. Program Tol Laut yang sementara berjalan tentu harus cepat dituntaskan  demi koneksitas antar pulau yang lebih efektif dan efisien.

Keempat, dipandang sangat penting untuk menghadirkan Kementerian yang khusus menangani Kepulauan dan Perbatasan misalnya Kementerian Kepulauan dan Perbatasan.

Kementerian ini juga akan sangat membantu penguatan kedaulatan NKRI dan mampu mengakselerasi percepatan dan pemerataan pembangunan. "Desa saja yang jelas-jelas sudah ada koordinasi di tingkat  kecamatan tapi  nyatanya ditangani juga oleh kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi. Padahal yang selalu menjadi persoalan dan ancaman serius dari luar adalah laut dan pulau kita".

"Jalesveva Jayamahe"

Recent Posts

DPR dan Kemenag Sepakat Percepat Pembentukan Ditjen Pesantren

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan kesiapan Kementerian Agama mempercepat proses pembentukan Direktorat…

3 jam yang lalu

Moderasi Beragama Itu Dibutuhkan Sepanjang Masa

MONITOR, Serang - Moderasi beragama bukanlah proyek, tetapi perjuangan bagi seluruh bangsa Indonesia. Indonesia yang…

8 jam yang lalu

Setahun Pemerintahan Prabowo, Pengusaha UMKM Bangkit dengan Fasilitasi KUR

MONITOR, Jakarta - Memasuki setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,…

8 jam yang lalu

Kemenhaj RI dan Kemenhaj Saudi Tandatangani MOU untuk Penyelenggaraan Haji 2026

MONITOR, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan…

8 jam yang lalu

OMI 2025, Wamenag Banggakan Perkembangan Madrasah Masa Kini

MONITOR, Tangerang - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa pendidikan di madrasah…

10 jam yang lalu

Peminat Tinggi, Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Siap Buka Program Doktor Advanced Islamic Religious Studies

MONITOR, Jakarta - Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan kesiapan membuka Program Doktor (S3)…

12 jam yang lalu